Oh nyinyir…
Senang mencibir…
Sukanya nyindir…
Ternyata pandir…
Oh nyinyir…
Jualan bibir…
Tanpa mikir…
Sampai tuwir…
Tak ada yg benar
Untuk si nyinyir
Dirinyalah yang benar
Yang lain disangka pandir
Kasihan nasib si nyinyir
Ternyata dia tak bahagia
Dia tak punya keluarga
Yang menyayangi dirinya
Karena terlalu nyinyir
Akhirnya dia tersingkir
Hidup jauh dari zikir
Menderita sampai akhir