Kasihan Seorang Guru di Pekanbaru Gajinya Cuma Rp 72.000,-


Malang bener nasib guru itu ya, mudah2an pemerintah memperhatikan nasibnya…
Jauh bener dengan anggota *ewan yang minta dibeliin komputer tercanggih dengan harga $2000 dan minta dibangunkan gedung baru karena penghuninya katanya miring.

Upah Minimun Kota (UMK) Pekanbaru telah mencapai Rp 1.055.000 per bulan tetapi saat ini masih ditemukan guru yang bergaji Rp 72 ribu per bulan.

Guru malang tersebut bernama Imam Maznan Ali, guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Azzahidin di Jalan Hang Tuah Ujung, Tenayan Raya, Pekanbaru. Ia mengaku, sudah mengajar di daerah tersebut sejak enam bulan lalu. Begitu dirinya menerima gaji pertama ia mendapatkan uang sebesar Rp 144.000.

“Gaji ternyata tidak dibayarkan setiap bulan. Biasanya dirapel hingga dua bulan baru dibayarkan. Sehingga gaji pertama saya Rp 144.000, untuk dua bulan mengajar,” ujarnya di Pekanbaru, Senin (10/5).

Guru Alquran dan Hadist ini pada awalnya kaget, tetapi setelah diberitahu pihak yayasan bahwa itu terjadi karena masalah keuangan yayasan, ia pun maklum. Padahal untuk biaya transportasi saja, ia harus merogoh koceknya hingga Rp 250 ribu perbulan. “Saya tinggal di Jalan Kereta Api, sementara sekolah berada di Jalan Hang Tuah Ujung. Kira-kira membutuhkan waktu setengah jam untuk sampai di sekolah,” katanya.

Mengapa masih bertahan? Ia menjawab karena guru merupakan cita-citanya sejak kecil.

“Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, saya terpaksa cari serabutan termasuk menjadi penyuluh agama di lapas anak” ujarnya.

Ia mengharapkan adanya perhatian pemerintah terhadap guru swasta. Jika dibandingkan dengan gaji guru negeri, gaji guru swasta jauh di bawah guru negeri. Ia juga menginginkan anak-anaknya bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

Sekretaris Persatuan Guru Swasta Pekanbaru Riau (PGSPR), Sebastian Koti, mengakui gaji guru swasta di Pekanbaru memang jauh di bawah gaji guru negeri. “Kami berharap pemerintah lebih peduli terhadap guru swasta. Beban kerja antara guru swasta dan negeri sama, yakni mendidik muridnya,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Yuzamri Yakub mengatakan, gaji guru swasta berasal dari yayasan. Sampai saat ini, yang dibantu pemerintah hanya tunjangan fungsional. Tunjangan transportasi yang selama 2007 dan 2008 dinikmati guru swasta terpaksa dihapuskan dikarenakan tak sesuai dengan peraturan pemerintah.

Sumber: http://regional.kompas.com/read/2010/05/11/05121699/Di.Pekanbaru.Ada.Guru.Bergaji.Rp.72.000

TIPS AGAR INDONESIA MENJADI NEGARA MAJU & KAYA

Semboyan Indonesia gemah ripah lojinawi bukan sekedar angan2 dan harapan semu. Indonesia pernah mengalami masa kejayaan di jaman kerajaan2 dahulu.
Indonesia adalah negara yg berpotensi besar dengan sumber alam yg kaya namun belum dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat. Tetapi banyak dikorupsi dan dicuri atau ditipu negara lain karena kebodohan dan kerakusan para pengelola negara ini.
Berikut ini tips agar kita menjadi maju dan kaya di tanah kelahiran kita sendiri:
1. Berikan otonomi seluas luasnya tiap daerah untuk mengatur dan mengelola sumberdaya sendiri.
2. Seluruh Industri dan perusahaan harus dimiliki & dikelola pemerintah daerah. 3. Seluruh pelayanan umum harus dimiliki & dikelola pemerintah daerah dan digratiskan.
4. Pendidikan wajib sampai jenjang S1 dan digratiskan.
5. Bagi yg tidak mau sekolah atau yg tidak menyekolahkan anaknya harus dihukum seberat beratnya.
6. Tidak boleh mengirim TKI untuk tenaga buruh dan pembantu, hanya tenaga profesional saja yg boleh dikirim ke luar negeri.
7. Hasil bumi di daerah tidak boleh dijual ke luar negeri, gunakan dulu untuk rakyat lebihnya baru dijual.
8. Produksi dan gunakan alat alat dan teknologi buatan sendiri. Rakyat kita sudah mampu dan cukup pintar.
9. Hukum mati pejabat dan pengusaha yg korupsi.
10. Tentara, polisi dan semua satuan keamanan semua harus disatukan dalam satu lembaga dan mempunyai tugas yg sama untuk menjaga keamanan daerah dan negara.
Masih banyak lagi tipsnya dan ini hanya pemikiran dan pengamatan saya yang awam dan ini sangat dibenci oleh pengusaha dan konglomerat yg sudah menikmati kekayaan negeri ini secara serakah.