MENGAPA HARUS KE INDIA…???

Mengapa harus ke India ? Hampir semua orang selalu mengajukan pertanyaan semacam ini kepada setiap orang yang akan, sedang maupun telah “khuruj” ke India (juga Pakistan dan Bangladesh).

Pertanyaan ini sebenarnya adalah pertanyaan yang sangat wajar dan itu bukan hanya datang dari mereka yang belum pernah terjun dalam usaha Dakwah & Tabligh, bahkan mereka yang sudah terjun dalam usaha ini pun masih sering mengajukan pertanyaan semacam itu. Mengapa tidak khuruj ke Mekkah, Madinah atau minimal negeri-negeri yang berbahasa Arab semisal Mesir, Libia atau Yaman.

Dalam pemberitaan di media massa, India biasanya selalu dikaitkan dengan kemiskinan, keterbelakangan, kerusuhan, Hinduisme dan kalau sesekali dikaitkan dengan Islam biasanya dikaitkan dengan Islam garis “keras” atau dengan Mirza Ghulam Ahmad dengan Ahmadiyyah-nya.

***

Jawaban dari pertanyaan tentang mengapa “Agama” seringkali dibangkitkan di tempat-tempat yang tidak pernah dipandang orang, dalam kasus ini adalah India, sebenarnya mempunyai sejarah yang panjang.

Allah SWT menurunkan Musa AS ditengah-tengah kebiadaban raja Fir’aun la’natullah alaih. Allah SWT juga menurunkan Dawud AS, yang bertubuh kecil, di tengah kekuatan dan kejahilan bangsa Palestina di bawah kekuasaan Jalut la’natullah alaih yang gagah perkasa. Allah SWT juga menurunkan Isa AS, di tengah kebiadaban pendeta-pendeta Yahudi Israel di Jerusalem.

Dan terakhir Allah SWT mengutus Rasulullah SAW, yang ummi di tengah-tengah kejahilan bangsa Arab. Pengikut-pengikut Rasulullah SAW pada masa-masa awal kebanyakan juga terdiri dari orang-orang yang lemah, miskin dan para budak yang eksistensinya seringkali dianggap tidak ada.

***

Kembali ke pertanyaan mengapa kita harus ke India ? Banyak sekali jawaban yang bisa diberikan untuk pertanyaan tersebut. Setiap orang yang sudah melakukan perjalanan ke sana, insyaallah dapat memberikan jawaban sesuai dengan versinnya sendiri-sendiri.

Di masjid Banglawali, Nizamuddin, New Delhi, India, saat ini setiap harinya ratusan orang dari seluruh dunia datang untuk belajar usaha dakwah ini, dari benua Amerika, Eropa, Asia, Australia dan Afrika. Selama di masjid ini mereka dilayani secara istimewa oleh para jamaah yang sedang hidmat di Nizamuddin, mulai dari makan, tidur, pengurusan tiket, visa, rute dan lain sebagainya, semuanya gratis, tidak ada iuran sedikit pun dikeluarkan selama di masjid ini. Masjid ini selama 24 jam penuh dengan amalan ; dakwah, ta’lim, dzikir ibadah & hidmat.

Setelah tiga atau empat hari di masjid ini, kemudian akan dibentuk rombongan-rombongan yang terdiri dari 10-15 orang yang kemudian akan dikirim ke berbagai kota di India. Yang memimpin rombongan ini adalah orang-orang dari India sendiri yang sedang hidmat selama 2 bulan di markaz Nizamuddin, mereka siap membawa rombongan kemana saja dan kapan saja di seluruh wilayah India. Untuk membawa rombongan ini mereka juga menyiapkan segala keperluannya sendiri. Berapa pun jamaah yang datang, mereka selalu siap untuk membawa jamaah dari luar negeri ini.

Kemudian di tempat-tempat yang kita tuju, orang-orang tempatan selalu siap untuk “menusrah” jamaah-jamaah yang datang ke tempat mereka. Mulai dari segala keperluan makan dan minum dan terutama siap membawa jamaah-jamaah tersebut untuk menemui orang-orang di sekeliling masjid yang kita kunjungi.

Tiga hal yang kelihatannya sederhana tersebut tentu bukan pekerjaan yang mudah, apalagi kalau dilihat dari kacamata ekonomi rata-rata kehidupan mereka bisa dibilang miskin. Tetapi untuk usaha agama ini, mereka rela mengorbankan apa saja yang mereka bisa lakukan.

Sungguh rumah-rumah mereka keadaannya sangat sederhana, ladang-ladang terbuat bata yang tidak diplester, kadang juga diplester dengan tanah, lantainya rata-rata terbuat dari tanah, di rumah-rumah mereka juga tak ada mebelair, tv, kulkas maupun perkakas lainnya seperti yang biasa ada di rumah-rumah kita. Untuk memasak kadang-kadang mereka menggunakan bahan bakar yang terbuat dari kotoran kerbau.

Di samping selalu siap melayani tamu-tamu yang datang dari seluruh penjuru dunia, banyak di antara mereka yang paspornya telah berkeliling dunia untuk menyebarkan hidayah, bahkan sampai ke tempat-tempat yang belum pernah kita dengar sekalipun.

Mereka sanggup melakukan seperti itu adalah merupakan buah dari pendidikan dan latihan keras yang sangat panjang dari “orang-orang yang istimewa” yang sanggup mengorbankan sebagian besar hidup -diri, harta dan waktu – mereka untuk agama.

***

Dengan pengorbanan orang-orang seperti mereka lah insyaallah agama ini akan bangkit kembali. Memang, mereka seringkali terlihat seperti rayap-rayap kecil yang tak berdaya, tetapi sungguh mereka mampu menumbangkan pohon-pohon besar.

Sejarah Rasulullah SAW dan para sahabat telah membuktikan hal ini, mereka mampu mengharubiru dunia dengan cahaya Islam hanya dalam waktu yang sangat singkat. Kisra Persia dan kekaisaran Romawi jatuh berlutut di bawah kaki orang-orang yang selama ini tidak pernah diperhitungkan dalam percaturan dunia.

Sungguh keadaan seperti itu pun insyaallah akan berulang kembali. Dengan apa ? Dengan kekuatan kebendaan ? Bukan ! Tetapi dengan kekuatan iman !

Sumber:http://aldjo.wordpress.com/2009/01/27/mengapa-harus-ke-india-juga-pakistan-dan-bangladesh/

Three Days Learn Islam

Belajar Islam Cuma 3 hari apa bisa…?
Jawabnya bisa. Banyak cara belajar instant yang menjadikan anda cepat menguasai sesuatu. Cara belajar instant ini sebenarnya metode yang dikembangkan oleh seseorang selama bertahun-tahun dan melalui proses pembelajaran yang panjang. Seperti sekarang kita menggunakan Windows yang serba mudah, bukan dari kerja yang sekali jadi, tapi memakan waktu dan dana yang begitu besar untuk menciptakannya. Hasilnya sekarang anak kecilpun hanya dengan mengajarinya cara mengklik mouse saja sudah pandai menggunakan windows.

Kembali pada pokok permasalahan belajar Islam dalam tempo 3 hari ini digagas oleh seorang Ulama besar yang bernama Syaih Maulana Muhammad Ilyas Rahmatu’alaihi. Beliau adalah seorang ulama yang hafal Al Qur’an dan hafal ribuan hadist. Metode belajar Islam 3 hari ini dikembangkannya berdasarkan pemikiran dan kerisauannya melihat kondisi umat Islam setelah runtuh dari kejayaannya berabad-abad lamanya sampai sekarang ini.

Beliau melakukan riset yang dikembangkannya bertahun-tahun lamanya dan akhirnya diterapkanlah metode pembelajaran ini. Pada mulanya Syaih Maulana Muhammad Ilyas mengeluarkan biaya dari hartanya sendiri untuk membayar orang-orang yang mau diajak belajar Islam dengan metode 3 hari ini. Tidak banyak yang menaruh perhatian pada metode ini, hanya segelintir orang-orang miskin dan orang penarik rigsaw (becak) di daerah Mewat (India) yang mau ikut. Tetapi beliau tidak putus asa. Jika anda berjalan-jalan ke India coba singgah ke sebuah kota kecil yang bernama Mewat anda akan merasakan suasana yang sangat Islami disana.

Dengan kegigihan beliau selama bertahun-tahun hasilnya tidak sia-sia. Sekarang di daerah Nizamuddin di suatu mesjid besar namun sederhana telah menjadi pusat pembelajaran dan dakwah Islam yang terbesar di dunia. Ya mesjid Banglawali yang dulunya kecil hanya terdiri dari ruangan sebesar mushollah kita di ndonesia, telah menjadi Mesjid yang besar dengan jumlah ribuan manusia yang tiap hari dating silih berganti ingin belajar Islam dengan metode yang Beliau kembangkan tersebut.
Pada Desember 2007 yang lalu dengan izin Allah saya mendapat kesempatan belajar disana selama sebulan lamanya. Dan disana saya banyak bertemu dengan saudara-saudara kita dari seluruh pelosok negeri ada disana. Jika anda mungkin singgal di New Delhi dan bingung mau mencari penginapan dan makan, coba saja berkunjung ke sini anda akan dijamu dengan gratis tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun, dan anda bisa berjumpa dengan orang-orang Indonesia dari daerah yang berbeda-beda dari Aceh sampai Irian ada di sana. Bahkan orang-orang dari pelosok negeri lainnya.

Materi Pembelajaran

Materi yang diajarkan pada metode ini adalah:

  1. Materi Rukun Iman dan Islam
  2. Materi Rukun Sholat dan bimbingan sholat agar khusuk dan berserah diri kepada Allah SWT.
  3. Materi Pembelajaran Ilmu keutamaan beramal dan Ilmu Adab-adab sehari-hari dalam Islam dan Ilmu fiqih serta berlatih zikir mengingat Allah setiap saat.
  4.  Materi Akhlak dan kasih saying sesama makhluk.
  5. Materi Ikhlas dan berlatih untuk bisa ikhlas
  6. Materi Dakwah Islam dan cara-cara berdakwah.

 

Metode Belajar

Mengingat begitu luasnya materi yang akan dipelajari maka metode pembelajaran ini dilaksanakan secara full time 72 jam (3 hari).

  1. Kelompok Belajar minimal 5 orang terdiri 2 orang senior dan 3 orang baru.
  2. Salah satu senior dipilih menjadi Pemimpin kelompok belajar yang disebut dengan Amir.
  3. Tempat belajar diusahakan ditempat lain bukan tempat domisili peserta minimal beda kampong atau kota.
  4. Tempat belajar adalah di Masjid yang telah disediakan oleh pengurus Masjid untuk digunakan sebagai tempat dan sarana belajar.
  5. Akomodasi ditanggung oleh masing-masing peserta diperkirakan untuk biaya akomodasi selama 3 hari sekitar Rp 30.000,- sampai Rp. 50.000,-  tergantung kondisi daerah tempat belajar dan lamanya belajar
  6. Sebelum berangkat dan setelah selesai akan diberi pengarahan terlebih dahulu.

 

Alokasi Waktu Belajar

Hari Pertama

Waktu

Kegiatan

08.00 – 08.15

Peserta Berkumpul di Masjid asal dan diberi pengarahan

08.15 – 09.00

Perkiraan waktu berangkat dan dalam  perjalanan

09.00 – 09.15

Sampai di Mesjid tujuan dan berdoa di depan Masjid, Masuk Masjid dan sholat tahyatul Masjid

09.15 – 9.30

Meeting dan pengaturan jadwal kegiatan dan pembagian tugas, serta pemberitahuan kepada petugas masjid dan kepala lingkungan setempat.

09.30 – menjelang Zuhur

( 120 menit)

Materi Keutamaan Al Qur’an, (10 menit)

Belajar Membaca Al Qur’an dan tadjwid (30 menit)

Keutamaan Sholat (10 menit)

Keutamaan Zikir (10 menit)

Keutamaan Sadaqah (10 menit)

Keutamaan Tabligh (10 menit)

Penyebab kerusakan umat, (10 menit)

Kisah Perjuangan Para Sahabat dan Sifat-sifat para Sahabat Rhum. (30 menit)

Waktu Zuhur

Sholat Zuhur berjama’ah dengan masyarakat di Masjid tempat belajar.

Ba’da Zuhur

Perkenalan dengan masyarakat yang ikut sholat berjamaah di masjid tersebut (15 menit)

13.00 – 14.30

Materi adab sehari-hari (makan minum,mandi, istinjak,wudhu;,dll) Persiapan makan siang dan istirahat.

14.30 – Menjelang Ashar

Materi Rukun Iman dari kitab Muntahab Alhadist

Waktu Ashar

Sholat Ashar berjamaah.

Ba’da Ashar

Materi Singkat Cara dan adab  berdakwah dan mengajak masyarakat setempat untuk berpartisifasi. (15 menit – 30 menit)

Berlatih zikir petang.

1 jam sebelum Magrib

Pembagian petugas untuk berlatih dakwah keliling kampong mengajak dengan lemah lembut masyarakat sekitar Masjid untuk dapat meluangkan waktu sholat berjama’ah di Masjid. (10 menit sebelum magrib harus sudah berkumpul kembali di Masjid)

Waktu Magrib

Sholat Magrib Berjamaah

Ba’da Magrib

Ceramah tentang pentingnya Iman dan Amal Sholeh (30 menit)

Menjelang Isya

Beramah tamah dengan masyarakat setempat yang hadir di Masjid.

Waktu Isya

Sholat Isya berjamaah

Ba’da Isya

Materi Belajar Adab Sehari-hari,  makan malam, Setelah makan berkunjung ke rumah-rumah masyarakat sekitar masjid atau tokoh masyarakat untuk memperkenalkan diri dan bersilaturahmi (maksimum 30 menit)

22.00 – 22.15

Materi Belajar Adab Tidur dan Iktikaf di Masjid

22.15 – 04.00

Istirahat Iktikaf dan amalan sholat tahajud

04-00 Menjelag Subuh

Pesiapan Sholat Subuh,

Waktu Subuh

Sholat Subuh berjamaah

Ba’da Subuh

Ceramah Subuh tentang Ringkasan 6 Materi yang telah dipelajari (15 – 30 menit)

Berlatih zikir pagi

Waktu Isra’

Sholat Isra’ (waktunya (100 menit setelah waktu subuh)

07.00 – 09.00

Sarapan Pagi, Persiapan diri mandi, istirahat, silaturahmi ,dll

Hari Kedua

09.00 – 09.30

Meeting (musyawarah) laporan hasil kegiatan dalam 1 hari dan pembagian tugas untuk kegiatan hari kedua

09.30 – menjelang Zuhur

( 120 menit)

Materi Keutamaan Al Qur’an, (10 menit)

Belajar Membaca Al Qur’an dan tadjwid (30 menit)

Keutamaan Sholat (10 menit)

Keutamaan Zikir (10 menit)

Keutamaan Sadaqah (10 menit)

Keutamaan Tabligh (10 menit)

Penyebab kerusakan umat, (10 menit)

Kisah Perjuangan Para Sahabat dan Sifat-sifat para Sahabat Rhum. (30 menit)

Waktu Zuhur

Sholat Zuhur berjama’ah dengan masyarakat di Masjid tempat belajar.

Ba’da Zuhur

Materi Keutamaan Sholat Berjamaah  (15 menit)

13.00 – 14.30

Materi adab sehari-hari (makan minum,mandi, istinjak,wudhu;,dll) Persiapan makan siang dan istirahat.

14.30 – Menjelang Ashar

Materi Rukun Iman dari kitab Muntahab Alhadist

Waktu Ashar

Sholat Ashar berjamaah.

Ba’da Ashar

Materi Singkat Cara dan adab  berdakwah dan mengajak masyarakat setempat untuk berpartisifasi. (15 menit – 30 menit)

Berlatih zikir petang.

1 jam sebelum Magrib

Pembagian petugas untuk berlatih dakwah keliling kampong mengajak dengan lemah lembut masyarakat sekitar Masjid untuk dapat meluangkan waktu sholat berjama’ah di Masjid. (10 menit sebelum magrib harus sudah berkumpul kembali di Masjid)

Waktu Magrib

Sholat Magrib Berjamaah

Ba’da Magrib

Ceramah tentang pentingnya Iman dan Amal Sholeh (30 menit)

Menjelang Isya

Beramah tamah dengan masyarakat setempat yang hadir di Masjid.

Waktu Isya

Sholat Isya berjamaah

Ba’da Isya

Materi Belajar Adab Sehari-hari,  makan malam, Setelah makan berkunjung ke rumah-rumah masyarakat sekitar masjid atau tokoh masyarakat untuk memperkenalkan diri dan bersilaturahmi (maksimum 30 menit)

22.00 – 22.15

Materi Belajar Adab Tidur dan Iktikaf di Masjid

22.15 – 04.00

Istirahat Iktikaf dan amalan sholat tahajud

04-00 Menjelag Subuh

Pesiapan Sholat Subuh,

Waktu Subuh

Sholat Subuh berjamaah

Ba’da Subuh

Ceramah Subuh tentang Ringkasan 6 Materi yang telah dipelajari (15 – 30 menit)

Berlatih zikir pagi

Waktu Isra’

Sholat Isra’ (waktunya (100 menit setelah waktu subuh)

07.00 – 09.00

Sarapan Pagi, Persiapan diri mandi, istirahat, silaturahmi ,dll

Hari Ketiga

09.00 – 09.30

Meeting (musyawarah) laporan hasil kegiatan dalam 1 hari dan pembagian tugas untuk kegiatan hari ketiga

09.30 – menjelang Zuhur

( 120 menit)

Materi Keutamaan Al Qur’an, (10 menit)

Belajar Membaca Al Qur’an dan tadjwid (30 menit)

Keutamaan Sholat (10 menit)

Keutamaan Zikir (10 menit)

Keutamaan Sadaqah (10 menit)

Keutamaan Tabligh (10 menit)

Penyebab kerusakan umat, (10 menit)

Kisah Perjuangan Para Sahabat dan Sifat-sifat para Sahabat Rhum. (30 menit)

Waktu Zuhur

Sholat Zuhur berjama’ah dengan masyarakat di Masjid tempat belajar.

Ba’da Zuhur

Materi Keutamaan Sholat Berjamaah  (15 menit)

13.00 – 14.30

Materi adab sehari-hari (makan minum,mandi, istinjak,wudhu;,dll) Persiapan makan siang dan istirahat.

14.30 – Menjelang Ashar

Materi Rukun Iman dari kitab Muntahab Alhadist

Waktu Ashar

Sholat Ashar berjamaah.

Ba’da Ashar

Materi Singkat Cara dan adab  berdakwah dan mengajak masyarakat setempat untuk berpartisifasi. (15 menit – 30 menit)

Berlatih zikir petang.

1 jam sebelum Magrib

Pembagian petugas untuk berlatih dakwah keliling kampong mengajak dengan lemah lembut masyarakat sekitar Masjid untuk dapat meluangkan waktu sholat berjama’ah di Masjid. (10 menit sebelum magrib harus sudah berkumpul kembali di Masjid)

Waktu Magrib

Sholat Magrib Berjamaah

Ba’da Magrib

Ceramah tentang pentingnya Iman dan Amal Sholeh (30 menit)

Menjelang Isya

Beramah tamah dengan masyarakat setempat yang hadir di Masjid.

Waktu Isya

Sholat Isya berjamaah

Ba’da Isya

Materi Belajar Adab Sehari-hari,  makan malam, Setelah makan berkunjung ke rumah-rumah masyarakat sekitar masjid atau tokoh masyarakat untuk memperkenalkan diri dan bersilaturahmi (maksimum 30 menit)

22.00 – 22.15

Materi Belajar Adab Tidur dan Iktikaf di Masjid

22.15 – 04.00

Istirahat Iktikaf dan amalan sholat tahajud

04-00 Menjelag Subuh

Pesiapan Sholat Subuh,

Waktu Subuh

Sholat Subuh berjamaah

Ba’da Subuh

Ceramah Subuh tentang Ringkasan 6 Materi yang telah dipelajari (15 – 30 menit)

Berlatih zikir pagi

Waktu Isra’

Sholat Isra’ (waktunya (100 menit setelah waktu subuh)

07.00 – 08.00

Sarapan Pagi, Persiapan diri untuk pulang ke mesjid asal

08.00 – 09.00

Perjalanan kembali samapai di mesjid asal, pemberian pengarahan untuk mengamalkan apa yang dipelajari dan untuk meningkatkan pembelajaran setiap bulan 3 hari dan setiap tahun 40 hari atau 4 bulan tergantung kesanggupan masing-masing.

09.00

Kembali ke rumah masing-masing

 

Dari metode yang sederhana ini akan banyak sekali perubahan pada diri peserta jika peserta memang betul-betul mengikuti kegiatan demi kegiatan dengan tertib dan serius. Sudah banyak yang merasakan hasilnya termasuk diri saya sendiri.

Namun setiap metode pasti ada keunggulan dan kekurangannya karena di dunia ini tidak ada yang sempurna kecuali Allah dan RasulNya saja.

 

Adapun Keunggulan dari Metode ini:

  1. Biaya murah
  2. Belajar langsung praktek di lapangan
  3. Tidak ada syarat pendidikan tertentu untuk ikut serta
  4. Terbuka untuk siapa saja yang penting sudah baligh dan berakal
  5. Tidak terikat dengan tempat dan waktu
  6. Sangat baik untu para mualaf (orang yang baru masuk Islam)

 

Adapun Kekurangannya adalah:

1.      Tidak mendapat sertifikat setelah belajar, (sertifikat hanya dari Allah)

2.      Tidak ada honor untuk Amir / senior (honor hanya dari Allah)

3.      Materi bisa padat atau kurang tergantung dari pengetahuan dan ketegasan Amir (Ketua kelompok)

4.      Peserta dengan kemauan belajar yang terpaksa akan sulit mengikuti materi dan tidak akan menghasilkan apa-apa kecuali perasaan bosan dan tertekan.

5.      Harus meluangkan waktu selama 3 hari tidak boleh pulang kerumah dan meninggalkan keluarga dan akifitas rutin sehari-hari. Syarat ini sangat tidak disukai orang dan bertentangan dengan nafsu (Bagi yang sungguh-sungguh dan mau belajar syarat apapun diusahakan).

6.      Untuk meningkatkan hasil yang sempurna harus berkesinambungan dan tidak berhenti hanya sekali belajar 3 hari saja. Metode ini ditingkatkan tahapnya menjadi 40 hari dan 4 bulan untuk bisa membentuk kelompok-kelompok belajar 3 hari lainnya.

 

Bagi anda yang berminat bisa menghubungi Masjid-masjid yang menyediakan fasilitas belajar 3 hari dimanapun anda berada di Indonesia dan di seluruh dunia.