Dunia ghaib termasuk dunia jin memang ada dan kita manusia hanya diberikan
pengetahuan sedikit tentangnya. Diantaranya adalah kehidupan jin, serangan jin
serta tindakan pengobatan dan pencegahan atas serangan mereka.
Jin bisa mengganggu manusia dari hanya penampakan suara atau angin atau bayngan
yang menakutkan hingga bisa menyebabkan kesurupan termasuk kasus anaknya pak
Rizqirad merupakan gangguan jin. Gangguan bisa dari beberapa sebab, bisa dari
tempat gangguan tersebut atau bisa berasal dari prilaku kita sendiri (kondisi
internal) sehari-harinya.
Keduanya punya solusi sendiri dalam Islam.
TEMPAT GANGGUAN (Tempat Kejadian Perkara)
Yang pertama TEMPAT kejadian perkara gangguan jin bisa dimana saja di sekolah
ataupun di rumah, dimana tempat tersebut terdapat hal-hal yang bisa mengundang
jin untuk menetap atau cuma singgah misalnya ditempat itu ada satu atau
beberapa GAMBAR dan patung yang bernyawa (makhluk hidup). Hal itu bisa menjadi
sarana/media persinggahan jin untuk menetap dan mengganggu manusia sebagaimana
petunjuk dari Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa salam:
Dari Ibnu Abbas Radiyallahu `anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu `alaihi
wasalam bersabda : “(Sesungguhnya kami para) Malaikat tidak masuk rumah yang di
dalamnya ada anjing dan gambar” (HR Bukhari & Muslim, dengan lafadz Muslim).
Dalam riwayat Ibnu Umar “(Sesungguhnya kami para) Malaikat tidak masuk rumah
yang di dalamnya ada anjing dan gambar.”.
Dari Zaid bin Khalid dari Abi Talhah secara marfu’ : “Malaikat tidak akan masuk
rumah yang di dalamnya ada anjing dan patung (gambar).” (HR Muslim).
Imam Nasa’i meriwayatkan dengan lafadz : “Jibril minta izin kepada Nabi
Shallallahu `alaihi wasalam, beliau berkata : Masuklah. Kata Jibril: Bagaimana
saya akan masuk sedangkan dalam rumah Anda ada tirai brgambar? Maka jika Anda
potong kepala-kepalanya, atau Anda jadikan hamparan yang dipijak (dihinakan
setelah dipotong, red barulah Jibril akan masuk). Karena sesungguhnya kami
para malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya ada gambar-gambar.”
(HR Abdur Razaq, Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan beliau mengatakan Hasan Shahih
dan Ibnu Hibban mensahihkannya).
Jika malaikat tidak bisa masuk maka sudah bisa dipastikan bahwa jin syaithon
yang akan leluasa masuk karena jin syaithon paling takut dengan malaikat yang
memasuki dan mengelilingi rumah orang mukmin yang ahli ibadah lagi bertauhid.
Sebenarnya aturan dari Nabi kita tentang gambar ini masih banyak.
Lalu hal lain selain gambar adalah penggunaan tempat itu sendiri. Jika
disekitar tempat itu ada kegiatan yang tidak sesuai dengan syar’ie bisa pula
mengundang syaithon datang ke tempat itu. Misalnya WC Umum tersebut selain buat
buang air juga tempat buang janin hasil berzina, transaksi narkoba, transaksi
judi dan kemaksiatan lain yang mengundang syaithon datang kesana.
KONDISI INTERNAL MANUSIANYA
Sebenarnya WC tanpa ada kegiatan kemaksiatan yang tersebut diataspun sudah
disinyalir ada satu atau lebih jin yang menetap disana. Hal ini sesuai dengan
petunjuk Nabi yang menyuruh ummatnya berdoa sebelum masuk WC:
[ÈöÓúãö Çááåö] Çóááøóåõãøó Åöäøöíú ÃóÚõæúÐõ Èößó ãöäó ÇáúÎõÈõËö æóÇáúÎóÈóÇÆöËö.
“Dengan nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari godaan
setan laki-laki dan perempuan”.
(HR. Al-Bukhari 1/45 dan Muslim 1/283. Sedang tambahan bismillaah pada
permulaan hadits, menurut riwayat Said bin Manshur. Lihat Fathul Baari 1/244.
)Maka bacalah doa tersebut ketika kaki kiri masuk WC atau kamar mandi untuk
melindungi kita semua dari gangguan jin.Itu salah satu kondisi internal yang
mengundang gangguan jin disamping kondisi internal lainnya yang mengundang:
Jin ikutan makan karena kita dan keluarga tidak baca doa di awal dan diakhir
makan- jin ikut tidur bersama kita bahkan dapat mengganggu lewat mimpi,
mengencingi telinga kita agar tak dengar azan, menindih badan kita agar berat
bangun malam dan shubuh, meniup mata kita agar tetap ngantuk karena kita tidak
membaca doa dan dzikir sebelum tidur dan saat bangun tidur.-jin ikut -maaf-
ber-jima’ karena kita tidak baca doa sebelum jima seperti yang dicontohkan Nabi
sholallahu ‘alaihi wa salam.- dlsb
Maka kesimpulannya mengamalkan amal sholih
berupa ibadah wajib dan sunnah sesuai perintah dan larangan Allah dan Rosul-Nya
maka Jin syaithon akan segan mengganggu kita terutama jika kita memiliki TAUHID
yang kuat.Contoh yang paling nyata sepanjang sejarah dalam kasus ini terdapat
seorang shahabat Nabi yang paling ditakuti oleh syaithon adalah Umar bin
Khaththab rhodiallahu anhu. Di saat beberapa orang di zaman kekhalifahannya
mulai menumbuhkan kemusyrikan ternyata Umar membabatnya. Itu tergambar dalam
riwayat dimana Umar melarang orang mengkeramatkan suatu pohon yang dulunya
merupakan tempat para mujahidin menggantungkan pakaian perangnya.
Maka kondisi internal inilah yang perlu diintensifkan yakni berusaha semampu
mungkin mengamalkan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dan mengamalkan
sunnah-sunnah yang dianggap remeh padahal melindungi kita dari gangguan ghaib
dari syaithon jin dan manusia (tukang sihir atau dukun) seperti sunnah-sunnah
tidur, masuk WC/kamar mandi, berjima’ (hubungan suami istri), membuang air
panas, bersuci dengan batu saat buang air besar, tidak memajang gambar dan
patung makhluk hidup disetiap ruangan dlsb.
Itu semuanya terkait dengan ketaatan dan keimanan kita kepada Allah dan
Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa salam yang terkandung dalam pengertian haqqo
tuqotihi (Taqwa yang sesungguhnya)
Wallahu’alam bishshowwab