AWAS PENIPUAN LEWAT FACEBOOK

UKRAINA, KOMPAS.com — Satu jejaring yang menawarkan untuk meretas ( hacking ) data Facebook, ternyata cuma scam (bohong). Scam tersebut merupakan berita elektronik di dalam internet yang membohongi dan bersifat menipu sehingga pengirimnya akan mendapat manfaat dan keuntungan tertentu. Seperti dilaporkan, laman web yang tampaknya berpusat di Ukraina itu menarik perhatian banyak orang dengan prospek menyediakan kata sandi bagi setiap rekening bernama dengan imbalan 100 dollar AS. Namun, menurut Pandalabs, pengelola hanya ingin mencari keuntungan dan diharapkan lewat laman web itu dia bisa menghasilkan uang melalui aksi pidana dunia maya. "Tujuan sesungguhnya sistem tersebut mungkin meretas rekening Facebook sebagaimana mereka katakan, atau mengambil keuntungan dari mereka yang ingin mencoba layanan tersebut," kata Luis Corrons, Direktur Teknik Pandalabs. Dalam setiap kasus, laman jejaring itu dirancang dengan sangat baik. Mudah untuk mengontrak layanan tersebut dan menjadi, baik korban penipuan online maupun kejahatan dunia maya, dan bersekongkol dalam pencurian identitas. Pembayaran diminta dilakukan melalui Western Union. "Ini semua adalah mengenai memperoleh uang dari pengguna. Dana pada akhirnya, saat pengguna ingin meretas satu rekening, ia takkan menelepon polisi," kata Corrons. "Laman tersebut juga mungkin adalah sejenis serangan pengelabuan dan dirancang untuk mengeruk informasi pribadi serta perincian pembayaran," kata Pandalabs. Sent from Indosat BlackBerry powered by BNJ Sumber : Antara

Akibat Buruk Kecanduan Teknologi & Internet

Gangguan Jiwa Gara-gara Facebook dan Blackberry Wuih… Ada Ancaman Pembunuhan Lewat Facebook Salahkah Narsis di Facebook? FB dan SMS, Bibit Selingkuh? Kecanduan Internet? Segala sesuatu yang berlebihan pastilah menimbulkan dampak negatif. Termasuk juga dalam hal teknologi. Baru-baru ini di Amerika Serikat telah dibuka pusat rehabilitasi bagi para pecandu teknologi dan internet. Pusat rehabilitasi yang bernama ReSTART tersebut diklaim sebagai satu-satunya rumah terapi untuk mengatasi kecanduan internet di Amerika Serikat. Uniknya, pusat terapi ini berlokasi dekat Redmond, kantor pusat Microsoft dan pusat industri teknologi informasi lainnya. Selama 45 hari para peserta rehabilitasi akan mengikuti berbagai program untuk menghilangkan kecanduan mereka dari penggunaan komputer, termasuk kecanduan main video game, SMS, Facebook, eBay, Twitter, dan aplikasi-aplikasi internet lain yang sangat menghabiskan waktu. Salah satu peserta terapi adalah Ben Alexander (19) yang menghabiskan seluruh waktunya, kecuali saat tidur, untuk bermain video game World of Warcraft. Akibatnya, ia kini drop out dari kampusnya di Universitas Iowa, AS. American Psychiatric Association memang belum memasukkan adiksi terhadap internet sebagai bentuk kelainan jiwa. Tetapi, selain di AS, di berbagai negara, seperti Cina, Korea Utara, dan Taiwan, telah berdiri pusat rehabilitasi sejenis. Para ahli kejiwaan juga mengatakan bahwa kecanduan internet adalah hal yang sangat serius dan berbahaya, sama buruknya dengan kecanduan alkohol atau obat-obatan. Dampak dari kecanduan internet juga tidak main-main. Mulai dari dipecat dari pekerjaan, perceraian, atau kecelakaan mobil akibat menyetir sambil menulis SMS atau chatting. Beberapa orang juga dilaporkan meninggal gara-gara main video games selama beberapa hari nonstop. Akibat posisi duduk yang tak berubah-ubah, mereka mengalami penyumbatan pembuluh darah. Menurut Hilarie Cash, terapis dan direktur eksekutif ReSTART, pasien di tempatnya akan mengikuti berbagai sesi konseling dan psikoterapi. Mereka juga diajak mengerjakan tugas-tugas rumah tangga, berkebun, olahraga, serta kegiatan outdoor lainnya. “Kami telah melakukan ini bertahun-tahun. Sampai saat ini tidak ada tempat lain untuk mereka berobat,” katanya. Menurut Dr.Kimberly Young dari Center for Internet Addiction Recovery, orang yang mulai kecanduan internet merasa internet sangat mengasyikkan, lalu lama kelamaan durasi berkutat di internet pun bertambah dan tak bisa mengontrol kebiasaannya. Kehidupan mereka pun mulai terganggu karena setiap ada waktu pasti dihabiskan untuk internet. Ciri lain dari orang yang kecanduan internet adalah mencuri-curi waktu untuk memakai internet, memilih untuk melarikan diri dari masalah dan depresi ke internet, serta terjadi perubahan fisik, seperti berat badan berubah serta sering sakit kepala. Kendati demikian, cara untuk mengatasi problem kecanduan teknologi ini masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli. Sebagian ahli berpendapat, kecanduan internet bisa jadi gejala dari kelainan mental lainnya, seperti depresi atau gangguan komunikasi sosial seperti autisme. “Kebanyakan dari orang-orang yang kecanduan internet adalah mereka yang mengalami depresi berat, kecemasan, atau orang yang tak bisa bersosialisasi sehingga mereka sulit untuk bertemu muka dengan orang lain secara langsung,” kata Dr. Ronald Pies, profesor psikiatri dari SUNY Upstate Medical University, New York, AS. Karena belum resmi disebut sebagai kelainan jiwa, maka terapi untuk mengatasi kecanduan internet pun belum bisa ditanggung pihak asuransi. “Para ahli jiwa memang bisa mengenali gejala dari pasien yang tidak bisa mengontrol impulsi mereka untuk selalu chatting, main game atau nonton film porno. Yang diperdebatkan adalah bagaimana mengklasifikasikan kelainan itu,” kata Dr.Jerald Block, dari Oregon Health Sciences University, Portland, AS. AN Sumber : AP

Tips Membangun Router Dengan Ubuntu

Banyak rumah saat ini sudah memiliki akses Internet mandiri. Beberapa di antaranya bahkan telah menggunakan koneksi broadband dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Pertanyaannya, bisakah koneksi Internet tersebut dibagi-pakai ke banyak PC atau notebook di rumah? Jawabnya bisa, dengan router!

Router yang akan dibuat — meskipun untuk kelas rumahan — dijamin memiliki kestabilan dan keamanan kelas enterprise karena didukung dengan sistem operasi Linux. Eits, jangan alergi dulu dengan Linux. Linux yang ini sengaja dipilih dari distro Ubuntu Desktop — distro Linux termudah dan banyak digunakan sebagai terminal kerja. Kami jamin, Anda enggak bakal bertemu dengan perintah baris Linux yang banyak ditakuti oleh pengguna awam.

Di sini kita akan menggunakan Linux Ubuntu Desktop versi 8.10 (Intrepid Ibex). Namun pengguna Ubuntu versi di bawahnya juga tetap dapat mengikuti langkah yang sama. Oh ya, router yang akan kita buat menggunakan aplikasi Firestarter (www.fs-security.com) yang punya lisensi gratis 100%. Aslinya, aplikasi ini adalah sebuah firewall dengan fitur router. Jadi router Anda nantinya akan memiliki fasilitas firewall. Asyik, kan?

Mari kita mulai. Sebagai langkah awal, siapkan PC yang sudah ter-instal Ubuntu dan memiliki koneksi Internet aktif sehingga Anda bisa browsing di sana. Jangan lupa sediakan pula sebuah kartu jaringan tambahan untuk menghubungkan Ubuntu ke jaringan lokal.

Instalasi Komponen Utama
1. Ada dua komponen utama yang harus di-instal sebelum kita dapat memfungsikan PC sebagai router, yaitu Firestarter dan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Komponen DHCP hanya perlu di-instal jika Anda ingin alamat IP dialokasikan otomatis kepada klien. Jika ingin melakukan konfigurasi alamat secara manual, DHCP tidak wajib di-instal. Untuk meng-instal Firestarter dan DHCP, klik menu System > Administration > Synaptic Package Manager (SPM). Kemudian masukkan password root Ubuntu Anda (jika diminta).

2. Dari jendela SPM, manfaatkan fasilitas “Quick Search” untuk mencari paket Firestarter. Jika sudah ketemu, klik kotak kecil di sebelah paket Firestarter dan pilih “Mark for Installation”.

3. Selanjutnya, dengan cara yang sama, lakukan pencarian untuk paket DCHP. Jika SPM menyajikan banyak pilihan, pastikan Anda memilih paket “dhcp3-server”. Klik kembali kotak kecil dan pilih “Mark for Installation”. Kemudian klik tombol “Apply” dengan ikon centang hijau yang ada di atas. Sisanya biar Linux yang mengerjakan.

Konfigurasi Router
4. Jika instalasi berjalan dengan mulus, langkah berikutnya adalah melakukan konfigurasi Firestarter agar semua koneksi dari klien bisa diteruskan ke Internet. Jalankan Firestarter dari menu Applications > Internet > Firestarter dan masukkan password root Ubuntu jika diminta.

5. Dari jendela utama Firestarter, klik menu Preferences di bagian atas (pastikan tab “Status” aktif), kemudian pilih Network Setting. Perhatikan 2 kotak drop-down yang ada di sana. Kotak drop-down paling atas adalah antarmuka jaringan yang terkoneksi dengan Internet. Jika menggunakan kartu jaringan Ethernet, antarmuka yang ditunjukkan kemungkinan besar adalah “eth0”. Sementara kotak drop-down kedua menunjukkan antarmuka untuk jaringan lokal.

6. Jika sudah ditentukan mana jaringan Internet dan lokal, Anda tinggal mengaktifkan (centang) opsi “Enable Internet connection sharing” dan “Enable DHCP for the local network” (alokasi IP klien otomatis). Rentang alokasi IP menggunakan DHCP juga bisa Anda tentukan sendiri, dengan mengklik tanda panah hitam di sebelah opsi “DCHP server details”. Opsi lain di jendela ini bisa dibiarkan apa adanya, karena kita tidak terlalu membutuhkannya.

7. Setelah semua selesai disetel, klik tombol “Accept”. Dengan mengklik tombol “Start Firewall”, PC Anda sudah menjadi sebuah router untuk berbagi koneksi Internet. Mudah, bukan?

TIPS: Bonus Firewall

Tidak lengkap rasanya jika sebuah router tidak dilengkapi dengan pengaman tambahan untuk menangkal serangan yang sangat mungkin datang dari sisi Internet. Untungnya, Firestarter memang didesain untuk mengamankan PC yang terhubung ke Internet, termasuk klien-kliennya yang terhubung melalui fasilitas Internet Connection Sharing.

Sebenarnya, secara default, Firestarter sudah bekerja sebagai firewall sejak pertama kali diaktifkan. Tetapi setelan default menurut kami masih memiliki banyak lubang yang jika tidak ditutup bukan tidak mungkin bakal ditembus cracker.

Apabila keamanan menjadi prioritas Anda saat berselancar-ria, tidak ada salahnya mengikuti langkah-langkah sederhana berikut.

A. Menghadang Serangan dari Luar
1. Buka kembali jendela Preferences di Firestarter. Kali ini pilih “ICMP Filtering” dan aktifkan (centang) opsi “Enable ICMP Filtering”. Abaikan opsi lain di bawahnya jika memang tidak ada fitur lain dari protokol ICMP yang diizinkan diterima PC. Selanjutnya, klik tombol Accept.

2. Kembali ke jendela utama Firestarter, lalu pilih tab “Policy”. Di opsi Editing, pastikan terpilih “Inbound traffic policy” yang artinya kita akan membuat aturan tentang “siapa saja yang boleh mengakses PC atau port dari sisi Internet”. Jika tidak ada port yang boleh diakses dari Internet, maka pastikan daftar “Allow connection from host”, “Allow service”, dan “Forward service” dalam keadaan kosong. Sebaliknya, jika ingin membolehkan sebuah host dari sisi Internet terkoneksi ke router ini, klik kanan area kosong di daftar “Allow connection from host” dan pilih “Add rule”. Kemudian masukkan alamat IP dari host yang diizinkan mengakses router. Jika sudah, jangan lupa klik tombol “Add” dan “Apply”. Cara yang sama bisa dilakukan untuk membolehkan koneksi port/service dari Internet, hanya saja Anda harus bekerja di daftar “Allow service”.

3. Jika sudah, coba tes PC Anda dengan bantuan situs audit keamanan milik Gibson Research (www.grc.com). Bandingkan hasil sebelum dan sesudah konfigurasi dilakukan (lihat apakah Anda mendapat predikat “Passed” pada TruStealth Analysis atau tidak).

B. Membatasi Akses URL Klien
Setelah berhasil membatasi akses dari luar, sekarang kita akan membuat batasan terhadap klien yang akan mengakses Internet. Hal ini sangat berguna jika Anda ingin menghemat bandwidth atau mencegah pengguna di bawah umur mengakses situs yang tidak semestinya. Begini cara melakukannya.

1. Dari jendela utama Firestarter, klik tab “Policy” dan ubah dropdown editing menjadi “Outbound traffic policy”. Opsi ini dipakai untuk membatasi akses klien lokal ke Internet atau kebalikan dari “Inbound traffic policy” yang telah kita bahas di atas.

2. Akan muncul dua radio button yang masing masing berisi opsi “Permissive by default, black list traffic” dan “Restrictive by default, whitelist traffic”. Permissive by default digunakan jika Anda ingin mengizinkan semua lalu lintas data dari klien ke Internet dan menggunakan daftar policy untuk memblok alamat, host atau service/port tertentu. Sebaliknya, Restrictive by default digunakan untuk memblok semua lalu lintas data dari klien ke Internet dan menggunakan daftar policy untuk membolehkan akses ke alamat, host atau service/port tertentu. Jika ingin memblokir alamat tertentu saja, pilih Permissive by default.

3. Untuk memerintahkan agar Firestarter memblokir situs tertentu, lakukan dengan mengklik kanan area kosong di daftar “Deny connection to host”, lalu pilih “Add rule”. Masukkan alamat IP atau nama domain (tanpa “http://”) di field “IP, host or network”, lalu klik Add. Jika sudah, jangan lupa mengklik Apply di bagian atas jendela Firestarter. Coba kunjungi alamat yang diblokir tadi menggunakan browser.

sumber: PCplus

Cara Bikin Server Di Rumah

PC lama di pojok ruangan itu berdebu sudah. PC itu sudah lumayan lama menganggur meski sebetulnya masih bisa bekerja dengan baik. Tapi, apa daya, teknologi komponen di situ sudah agak ketinggalan zaman untuk keperluan sekarang.

Akan tetapi, bukan berarti PC itu dianggurkan. Daripada tidak terpakai, buat saja PC itu nebjadi sebuah server. Biar lebih mantap lagi, PC itu dijadikan server untuk sebuah jaringan nirkabel di rumah.

Peralatan yang Anda butuhkan adalah kartu jaringan — kalau ada PC yang belum punya kartu jaringan. Alat lainnya adalah access point. Kalau Anda ingin berbagi koneksi internet, tentu saja Anda harus punya modem. Siapkan pula kabel jaringan (RJ45).

O ya. PCplus menggunakan Windows XP untuk pengaturan. Langsung saja ikuti langkah-langkah berikut.

Atur Access Point
1. Pastikan kartu jaringan sudah terpasang pada PC zadul — yang berikutnya akan disebut “server”. Nyalakan access point lalu hubungkan access point ke server dengan kabel jaringan. Pilih salah satu port LAN (kalau ada beberapa port LAN).

2. Pastikan pula kalau pengaturan jaringan lokal di Internet Protocol (TCP/IP) Properties untuk pemilihan alamat IP diatur pada [Obtain an IP address automatically). Begitu pula pengaturan pada server DNS, pilih [Obtain DNS server address automatically].

3. Buka buku (atau file dalam CD) petunjuk penggunaan access point Anda. Cari tahu alamat IP default access point. Access point yang PCplus gunakan memiliki alamat 192.168.1.1. Ketikkan alamat yang Anda dapat itu di browser. Di halaman yang muncul, lakukan login. Password-nya? Lagi-lagi rujuk buku petunjuk penggunaan.

4. Setelah login, masuklah ke bagian pengaturan dasar. Tentukan SSID atau boleh pula disebut sebagai nama jaringan. SSID milik PCplus diberi nama “PCPLUS”.

5. Selanjutnya, atur keamanan jaringan. Carilah bagian yang digunakan untuk itu. Tentukan mode autentifikasi. PCplus memilih WAP. Isikan key-nya. Key ini harus dimasukkan oleh setiap perangkat yang terhubung ke jaringan.

6. Karena access point ini juga akan membagikan koneksi internet ke dalam jaringan, jangan lupa untuk mengaktifkan NAT (Network Address Translation).

7. Tutup browser.

8. Klik kanan pada [My Computer] lalu klik [Properties]. Klik [Computer Name]. Klik [Change]. Lalu isikan “Computer name” dengan “server” dan Workgroup dengan nama “HOME” (tanpa tanda kutip). Semua nama Workgroup pada perangkat yang tercolok harus “HOME” pula. Mumpung ingat, lakukan langkah ke-8 ini pada semua komputer yang akan terhubung ke jaringan.

Berbagi File
1. Balik lagi ke server. Letakkan semua file yang hendak dibagi ke dalam sebuah folder dan sub folder. Misalnya begini. Ada folder bernama “Media”. Di dalam folder media itu ada sub folder “Foto”, “Film”, dan “Lagu”. Share folder “Media”. Caranya, buat yang belum tahu, klik kanan pada folder, lalu klik [Sharing and Security].

2. Pada kotak yang muncul, kalau Anda belum pernah melakukan membagi-pakai folder, muncullah sebuah teks. Klik teks itu. Pada tampilan berikutnya, klik [If you understand the security risk but…]. Lalu pilih [Just enable file sharing]. Klik [OK]. Klik [Share this folder on the network]. Isikan “Share name” dengan “Media”—tanpa tanda kutip. Aktifkan [Allow network users to change my files]. Klik [OK].

3. Sekarang, pergi ke komputer klien, komputer lain yang bukan server. Klik tombol [Start] lalu klik kanan pada [My Computer] dan klik [Map Network Drive]. Pada kotak yang muncul, pilih huruf drive. Klik [Browse]. Cari nama komputer server dan pilih folder “Media” yang tadi di-share. Klik [OK]. Pilih [Reconnect at logon]. Klik [Finish]. Siplah. Server sudah bisa diakses.

Berbagi Printer
1. Colokkan printer ke server. Tentu saja jangan lupa instal driver-nya. Setelah itu, buka Control Panel. Buka Printer and Faxes. Klik kanan pada printer yang hendak dibagi.

2. Pada kotak yang muncul, pilih [Share this printer]. Isikan “Share name” dengan “Printer” (lagi-lagi enggak usah pakai tanda kutip). Klik [OK].

3. Di komputer klien, juga buka Printer and Faxes yang ada pada Control Panel. Klik [Add Printer] pada menu yang ada di kiri. Klik [Next] pada wizard yang muncul. Pilih [A Network Printer] pada jendela wizard berikutnya. Klik [Next]. Pilih [Browse Printer], lalu klik [Next]. Pilih komputer server pada daftar. Klik [Next]. Pada kotak yang muncul, klik [Yes]. Pilih [Yes] lalu klik [Next] pada kotak berikutnya. Klik [Finish].

Berbagi Koneksi Internet
1. Colok modem ke access point pada bagian WAN.

2. Buka lagi alamat IP access point dengan browser untuk melakukan pengaturan. Pada bagian pengaturan WAN, pastikan DHCP terpilih sebagai tipe koneksi internet. Simpan semua pengaturan.

3. Access point sudah bisa dilepas dari server. Selamat mencoba.

Sumber: PCplus

ORANG YANG TIDAK MEMBOROSKAN HARTA LEWAT INTERNET…. BAHKAN MENDAPAT REZEKI DARI INTERNET….

Internet adalah sumber segala informasi. Informasi dan teknologi yang ditemukan manusia ini atas izin Allah subhana wa ta’ala…
Tidak ada sesuatu yang terjadi di muka bumi ini tanpa izin Allah Subhanawa ta’ala. Jadi semua temuan dan hasil olah fikir manusia pasti ada mudhorat dan ada manfaatnya. Mudhorat dan manfaat ini tergantung bagaimana cara manusia mengolah dan menggunakannya.
Sebuah pisau adalah alat temuan manusia yang manfaatnya cukup banyak, mudhoratnya juga banyak tergantung dipakainya untuk apa….
Internet juga demikian….
Banyak hal-hal positif dari internet yang bisa kita manfaatkan….
1. Sebagai media komunikasi untuk menyambung tali silaturahmi. Silaturahmi adalah perintah Allah.
2. Belajar sesuatu yang bermanfaat dan berguna terutama ilmu agama yang banyak disediakan oleh situs internet atau blog.
3. Berdakwah dan mengajar ilmu agama yang bermanfaat untuk kepentingan umat.
4. Saling berbagi informasi dan ilmu untuk dapat dibagi dengan lebih cepat dan mudah dengan bantuan internet.
5. berbisnis dan mencari rezeki yang halal dari internet dengan menjual produk yang halal dan bermanfaat bagi umat. Menggunakan internet untuk berbisnis lebih memudahkan untuk beriklan dan menjual sampai keseluruh dunia tak dibatasi ruang dan waktu.
Bagi yang mau menambah rejeki lewat internet, banyak cara dan usaha yang bisa dilakukan, yang penting semua cara itu halal dan tidak melanggar hukum baik itu hukum Allah maupun hukum manusia. Anda bisa bergabung dengan program affiliasi yang banyak bertebaran di internet, anda bisa menjadi penampil iklan di internet dan anda bisa juga menjadi penyedia jasa di internet atau membuka toko online di internet dan hal-hal positif yang mendatangkan rejeki dari internet. Jadi jangan hanya mencari yang tidak bermanfaat dan yang mengandung mudhorat seperti foto porno,video porno,mesum dan cabul atau gosip murahan yang tidak bermanfaat dan menambah dosa kita di akhirat nanit kita akan mempertanggung jawabkan dihadapan Allah Subhana wa ta’ala. Makanya teknologi ini bermanfaat dan baik tergantung tangan siapa dan tangan mana yang mempergunakannya. Jangan sampai kita terjerumus dan mengikuti ajakan setan yang memang tugasnya mengajak dan manusia bersamanya ke dalam neraka.

Semoga bermanfaat.

BID’AH-BID’AH YANG BOLEH DILAKUKAN

Pada postingan ini saya bukan mengeluarkanfatwa tapi hanya mengamati apa yang dilakukan oleh para ulama sunnah yang katanya anti bid’ah tapi mereka juga membuat bid’ah itu. Bid’ah menurut ulama sunnah adalah segala sesuatu pekerjaan atau perbuatan yang tidak dilakukan dan tidak ada di jaman Rasulullah SAW.
Jika menurut definisi diatas maka orang awam yang selalu online di internet berfikir bahwa para ulama sunnah juga membuat bid’ah. Apakah bid’ah itu boleh dibuat dan tidak sesat…?
Untuk menjawab ahlul bid’ah harus dengan sunnah.

Beberapa bid’ah-bid’ah yang dilakukan oleh “ulama sunnah” masa kini:
1. Berdakwah lewat internet blog tau website.
2. Berdakwah melalui tv dan radio.
3. Berdakwah memakai telepon dan SMS
4. Berdakwah dengan menjelek-jelekan lawan politik.
6. Berdakwah dengan meminta imbalan atau upah.
7. Berdakwah dengan undangan dan memakai time schedule.
8. Menulis buku buletin.brosur dan spanduk.
9. membuat yayasan2 yang mengambil keuntungan .
10. membuat sekolah-sekolah Islam Terpadu yang mahal untuk orang islam yang kaya.
11. Berdakwah dengan menjelekan yang tidak sefaham dengan mereka.
12. Mengkafirkan orang lain atau saudaranya sendiri yang tidak mau ikut faham mereka.
13. Memberi label sunnah kepada golongan sendiri dan memberi label bid’ah pada golongan lain.
14. Bersifat Asobiyah terlalu mengagungkan golongannya sendiri.
15. Menjual buku-buku agama dengan mahal dan cetakan yang lux padahal isinya hanya mengutif ayat Allah dan hadist rasulullah dari kitab yang sudah ada.

Postingan ini tidak bermaksud mendeskreditkan kelompok atau golongan lain tapi inilah sekarang yang terjadi dan berkembang di dunia saat ini.
Jika ada komentar atau kritik dan saran mohon dengan arif dan tidak menggunakan bahasa yang kasar.

Wallahu ‘alam bishowab.

TRIKS UNTUK MENINGKATKAN SPEED INTERNET ANDA

Secara default Windows (Win XP Pro dan 2000) sebenarnya juga mengurangi bandtwith kita sebesar 20%, 20% ini digunakan window untuk mendownload update untuk window. Berikut langkah untuk menghilangkan pengurangan bandwidth tersebut :

Klik Start->Run->ketik”gpedit.msc” (tanpa tanda “) Ini akan memunculkan tampilan “Windows Policy”. Kemudian masuk ke : Local Computer Policy–>Computer Configuration–>Administrative Templates–>Network–>QOS Packet Scheduler kemudian di tampilan kanan pilih “Limit Reservable Bandwidth”, disitu tertulis “Not Configured” -> doubel klik (ada tampilan baru, “Limit reservable bandwidth Properties”).

Jika ingin tahu keterangannya buka di bagian “Explain”. Di situ tertulis keterangan windows secara default menggunakan 20% bandwidth kita. Kembali ke “Setting” dan pilih “Enabled” lalu ganti 20 % menjadi 0%.