Benarkah Mendoakan Orang Yang Sudah Mati Tidak Menghasilkan Apa-Apa?

Assalamu’alikum Wr wb.

Bapak Ustad yang saya hormati semoga diberkahi Allah SWT.

Setelah saya membeli beberapa buku agama dengan pengarang satu sama lain yang berbeda, di sana ada titik temu setelah saya membacanya, dalam hati saya terdetak “bahwa apa yang telah saya baca sungguh tidak diterima dan susah bila dikerjakan dan sangat menyalahi dan bertentangan bila nantinya saya terapkan di masyarakat.

Contohnya ketika kita mendoakan untuk orang yang telah meninggalkan kita (wafat), dengan niat agar pahalanya sampai kepadanya. Dalam buku yang berjudul “Tanbihat ‘ala Qiraatil Qur’an Lil-amwat” di sana menjelaskan, bahwa pengarangnya cenderung mengatakan bahwa perbuatan itu tidak akan menghasilkan apa-apa alias nihil. Namun, hati saya tetap menolak bahwa hal itu tidak mungkin!!

Mohon keterangan dari pak Ustad. Jazakallahu Khair

Ibnu Bukhari
Jawaban

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Setiap buku yang kita baca mewakili pemikiran dan pendapat penulisnya. Termasuk buku-buku agama sekali pun. Sehingga jangan bingung kalau ada beberapa buku tentang hal yang sama namun isinya bertentangan.

Bahkan bukan hanya sesama buku, kemungkinan pertentangan itu juga mungkin terjadi dengan apa yang selama ini kita anggap sebagai pendapat kita. Itu adalah resiko kita membaca buku, yaitu kita akan berkenalan dengan banyak pemikiran lain yang belum tentu sesuai dengan pemikiran kita.

Misalnya tentang masalah yang anda tanyakan, apakah doa yang kita bacakan itu punya manfaat buat orang yang sudah wafat. Banyak buku yang terbit menolak kemungkinan hal itu. Tentu dilengkapi dengan berbagai macam dalilnya. Beberapa buku bahkan mengatakan bahwa mendoakan orang mati sebagai bid’ah yang sesat.

Barangkali anda termasuk orang yang punya pendapat bahwa mendoakan orang yang sudah wafat itu berguna dan bermanfaat untuk kita yang membacanya serta berguna untuk yang didoakan. Begitu membaca buku yang menolak hal itu, maka muncul tanda tanya besar dalam diri anda. Paling tidak anda akan merasa bingung.

Ragam Buku Fiqih

Khusus dalam masalah buku agama dan khususnya masalah fiqih yang memang banyak variasi pendapat di dalamnya, ada duajenis buku.

Pertama, ada buku yang hanya memuat satu pendapat saja, atau satu mazhab saja. Kedua, ada buku yang memuat banyak pendapat dari beberapa mazhab, sambil menguraikan detail dari argumentasinya.

Buku jenis pertama membuat seseorang jadi punya satu pegangan dalam menjalankan agama. Karena hanya satu pendapat yang disampaikan, maka dengan mudah bisa dijalankan dan diikuti.

Buat orang awam dan pemula serta tidak terlalu banyak mengkritisi pendapat orang lain, buku seperti ini sangat baik. Karena biasanya tampil praktis, simple dan mudah. Bahkan dalam dalam banyak hal, bisa sangat cocok untuk pelajaran di sekolah dasar dan menengah yang bersifat homogen.

Buku jenis kedua adalah buku fiqih yang merangkum sekian banyak pendapat dari beragam mazhab. Buku seperti tidak memihak kepada salah satu mazhab, namun memberikan data dan materi yang dipegang oleh beberapa mazhab. Kira-kira semacam ensiklopedi khusus di bidang pendapat mazhab-mazhab fiqih dan petanya.

Buku seperti ini sangat dibutuhkan terutama oleh mereka yang hidup di tengah masyarakat yang heterogen, seperti di Jakarta. Di dalam kota Jakarta ada beragam mazhab fiqih, namun hidup di bawah satu atap masjid yang sama.

Buku ini menjelaskan landasan hujjah masing-masing pendapat, sekaligus memberikan wawasan bahwa setiap orang berhak punya pendapat dan orang lain wajib menghargai pendapatnya.

Bukan berarti penulis buku seperti tidak boleh punya pendapat sendiri. Namun ketika menyampaikan pendapatnya, penulis tidak dengan serta merta ‘menghabisi’ pendapat yang tidak sesuai dengan pendapatnya.

Masalah Doa dan Pahala Bacaan Quranuntuk Orang Mati

Sebagian ulama memang menyatakan tegas bahwa tidak ada doa atau bacaan Al-Quran yang bisa dikirimkan kepada orang yang telah wafat.

Namun di sini kami akan kami sebutkan juga beberapa dalil dari kalangan yang sebaliknya, yaitu yang mengatakan bahwa doa dan bacaan Al-Quran bisa membawa manfaat bagi orang yang sudah meninggal. Dalil-dalil itu antara lain:

Dari Ma’qil bin Yasar ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Bacakanlah surat Yaasiin atas orang yang meninggal di antara kalian. (HR Abu Daud, An-Nasaa’i dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)

Dalil lainnya adalah hadits berikut ini:

Jantungnya Al-Quran adalah surat Yaasiin. Tidak seorang yang mencintai Allah dan negeri akhirat membacanya kecuali dosa-dosanya diampuni. Bacakanlah (Yaasiin) atas orang-orang mati di antara kalian.” (ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)

Hadits ini dicacat oleh Ad-Daruquthuny dan Ibnul Qathan, namun Ibnu Hibban dan Al-Hakim menshahihkannya.

Hadits lainnya lagi adalah hadits berikut ini:

Dari Abi Ad-Darda’ dan Abi Dzar ra berkata, “Tidaklah seseorang mati lalu dibacakan atasnya surat Yaasiin, kecuali Allah ringankan siksa untuknya.” (HR Ad-Dailami dengan sanad yang dhaif sekali)

Adalah Ibnu Umar ra gemar membacakan bagian awal dan akhir surat Al-Baqarah di atas kubur sesuah mayat dikuburkan. (HR Al-Baihaqi dengan sanad yang hasan).

Mereka yang menolak terkirimnya pahala bacaan untuk orang meniggal berargumen bahwa semua hadits tentang perintah Rasulullah SAW untuk membacakan Al-Quran atas orang meninggal itu harus dipahami bukan kepada orang meninggal, melainkan kepada orang yang hampir meninggal. Jadi menjelang kematiannya, bukan pasca kematiannya atau setelah dikuburkannya.

Namun argumentasi mereka dibantah oleh As-Syaukani, penyusun kitab Nailul Authar. Beliau mengatakan bahwa lafadz yang ada di dalam hadits itu jelas-jelas menyebutkan kepada orang yang meninggal. Kalau ditafsirkan kepada orang yang belum mati, mereka harus datang dengan qarinah. (Lihat Nailur Authar jilid 4 halaman 52)

Sedangkan Al-Imam An-Nawawi rahimahullah menuliskan dalam kitab Riyadhush-Shalihin dalam judul: Doa untuk mayyit setelah dikuburkan dan berdiri di kuburnya sesaat untuk mendoakannya dan memintakan ampunan untuknya serta membacakan Al-Quran, menyebutkan bahwa Al-Imam As-syafi’i rahimahullah berkata, “Sangat disukai untuk dibacakan atasnya Al-Quran. Kalau sampai bisa khatam, tentu sangat baik.

Ibnu Qudamah dalam Al-Mughny halaman 758 menuliskan bahwa disunnahkan untuk membaca Al-Quran di kubur dan dihibahkan pahalanya.

Diriwayatkan bahwa Imam Ahmad pernah mengatakan bahwa hal itu bid’ah, namun kemudian beliau mengoreksi kembali pernyataannya.

Imam Abu Hanifah dan Imam Malik rahimahumallah berpendapat bahwa membacakan Al-Quran buat orang yang sudah wafat itu tidak ada dalam sunnah. Namun Al-Qarafi dari ulama kalangan mazhab Al-Malikiyah mengatakan yang berbeda dengan imam mazhabnya.

Jadi intinya, masalah ini memang khilaf di kalangan ulama. Sebagian mengakui sampainya pahala bacaan Al-Quran untuk orang yang telah meninggal, sedangkan sebagian lainnya tidak menerima hal itu. Dan perbedaan pendapat ini adalah hal yang amat wajar. Tidak perlu dijadikan bahan permusuhan, apalagi untuk saling menjelekkan satu dengan lainnya.

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc
Sumber:eramuslim.com

Rahasia Agar Doa Dikabulkan

Maksud Hadis

Daripada Abu Hurairah telah berkata : Sabda Rasulullah s.a.w yang artinya : Sesungguhnya Allah itu Maha Baik tidak menerima melainkan sesuatu yang baik. Dan Sesungguhnya Allah telah memerintah para orang yang beriman sama dengan apa yang telah Dia perintah dengannya terhadap para rasul. Maka firmanNya yang artinya : Wahai rasul-rasul makanlah kamu daripada makanan yang baik (halal)…dan firmanNya lagi yang artinya : Wahai orang-orang yang beriman makanlah kamu daripada makanan yang baik apa yang dianugerahkan kepadamu(halal)…. Kemudian Rasulullah s.a.w menyebut tentang seorang pemuda yang bermusafir dalam perjalanan yang jauh, hal rambutnya kusut masai, mukanya berrdebu di mana dia mengangkat tangan ke langit : Wahai Tuhanku…wahai Tuhanku… sedangkan makanannya haram, minumannya haram dan pakaiannya haram..Dan dia dibesarkan dengan memakan makanan haram maka bagaimana Kami mau mengabulkan doanya.

– Riwayat imam Muslim –

Keterangan ringkas

1. Ketika berdoa maka sebutlah nama-nama Allah yang baik dan cantik kerana Allah begitu menyayangi mereka yang menyebut nama-namaNya malah sesiapa yang menghafal dan menghayati nama Allah yang 99 maka dijanjikan balasan Syurga.

2. Tidak boleh memberi sedekah perkara yang haram atau tidak elok kerana telah diriwayatkan dalam satu hadis Sohih yang bermaksud : Allah tidak akan menerima sembahyang tanpa bersuci dan Dia tidak menerima sedekah daripada perkara yang tidak elok (sumber atau bendanya).

3. Kita dapat lihat bagaimana Allah menerima korban Habil berupa seekor kibas yang gemuk dan sihat serta Dia menolak korban Qabil yang berupa gandum yang tidak elok.

4. Ibnu Abbas menerangkan bagaimana Allah tidak akan menerima sembahyang seseorang yang mana di dalam tubuhnya ada perkara yang haram.

5.Walau pun seseorang yang bermusafir dengan niat yang elok merupakan jihad dan doa orang yang musafir mudah dikabulkan oleh Allah tetapi jika dia dibesarkan dengan makanan, minuman atau pakaian yang haram maka doanya akan ditolak oleh Allah.

6. Imam Syafie sendiri pernah pada suatu hari mengadu kepada gurunya tentang beliau susah mengingati dan memahami apa yang dipelajari sedangkan sebelum ini tidak pernah berlaku perkara demikian. Lalu gurunya meminta agar beliau menjauhi perkara yang haram dengan kata-katanya : Sesungguhnya ilmu itu adalah cahaya dan cahaya Allah tidak akan dianugerahkan kepada orang yang berbuat maksiat. Mendengar jawapan gurunya lalu imam Syafie pulang ke rumahnya dan bertanya adakah beliau telah diberi makan atau minum perkara yang haram. Lalu ibunya teringat bagaimana dia telah memberi minum air susu yang diperah daripada seekor kambingnya yang telah memakan tanaman jirannya tanpa sengaja.Inilah kesan buruk daripada perkara haram atau syubhat.

7. Antara perkara yang menghalang daripada dikabulkan doa seseorang ialah sebagaimana berikut :
a. Doa orang yang zalim
b. Doa orang yang sentiasa melakukan dosa
c. Doa orang yang memutuskan tali persaudaraan
d. Doa orang yang dilumuri dengan maksiat
e. Doa tanpa sebab yang dilakukan sambil lewa

8. Setiap muslim yang memanjatkan doanya kepada Allah dengan bersungguh maka akan dikabulkan oleh Allah dalam 4 keadaan iaitu :

a. Samada dikabulkan secara segera
b. Dikabulkan setelah melalui masa yang lama
c. Dikabulkan di akhirat nanti dengan digandakan pahala
d. Atau diampuni dosanya

Rujukan :
1. Abdul Wahab Rashid Salleh Abu Sofiayyah, Syarah al-Arba’in al-Nawawiah, Dar al-Basyir, cet. ketiga 1995

DOA SEBELUM BERHUBUNGAN SEX DENGAN ISTRI SENDIRI…

Mungkin banyak orang yang selalu lupa membaca do’a saat akan berhubungan intim dengan istrinya sendiri.  Maka tak heran jika dari hasil hubungan itu banyak terlahir anak-anak yang tidak taat kepada perintah Allah. Karena pada proses awalnya sudah dibantu oleh setan.Baca artikel saya tentang Hati-hati jamgan berjima’ dengan setan.

Maka sebelum melakukan hubungan Rasulullah SAW mengajarkan doa yang singkat ini . Walaupun singkat banyak dari kita yang tidak hafal.

Dari Ibnu Abbas, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah :”Seandainya salah seorang dari kamu apabila mendatangi (menyetubuhi) istrinya ia
mengucapkan :
Bismillahi, Allahumma jannibnasy syaithana wajannibisy-syaithana maa razaqtanaa

[Dengan Nama Allah, ya Allah jauhkan setan dari kami dan jauhkan setan dari (anak) yang Engkau berikan kepadakami],
maka sesungguhnya jika ditakdirkan diantara keduanya didalam persetubuhan itu akan mendapat anak,
niscaya setan tidak akan membahayakan anak itu selamanya. ( Hadits Shahih riwayat : Bukhari 1/45,6/141, Muslim 4/155, Abu Dawud no. 2161, Darimi 2/145, Ibnu Majah no. 1919, Baihaqi 7/149, Ath-Thiyalis no.
2705, Ahmad 1/216, 217, 220, 243, 283, 286, Termidzi, Nasa’i, Ibnu Abi syaibah)

Fiqh Hadits :
a. Disunnatkan bagi orang yang hendak bercampur dengan istrinya, terlebih dahulu mengucapkan do’a perlindungan sebagaimana diajarkan Nabi. Faedahnya,
pertama : Supaya suami-istri itu dijauhkan dari Allah dari berbagai macam gangguan dan tipu daya setan didalam melepaskan hajatnya masing-masing. Sebab tidak jarang suami-istri yang habis berkumpul kemudian
bertengkar satu sama lain saling menyalahkan yang akhirnya berlarut-larut. Faedah yang kedua : Jika ditakdirkan akan mendapatkan anak dari hasil persetubuhan itu, maka setan tidak akan membikin
bahaya terhadap anak itu selamanya.

b. Sabda Nabi : “Niscaya setan tidak akan membahayakan anak itu selamanya”, maksudnya setan tidak akan sampai membuat anak itu menjadi kufur. Ini disebabkan berkah nama Allah.

Wallahu ‘alam bi showab.

DOA UNTUK ORANG YANG MEMBUAT KARTUN NABI DAN ORANG YANG MENYEBARKANNYA

YA ALLAH YA TUHAN KAMI,
YA ALLAH YANG MAHA KUASA,
YA ALLAH YANG MAHA MENCIPTAKAN SEMUA MAKHLUKNYA
YA ALLAH YANG MENCIPTAKAN SELURUH MANUSIA,
YA ALLAH YANG MAHA MEMBERI REZEKI SELURUH MAKHLUKNYA,
YA ALLAH YANG MAHA MENCIPTAKAN SELURUH ALAM SEMESTA DAN SEGALA ISINYA.
YA ALLAH YANG MENGHIDUPKAN DAN YANG MEMATIKAN
YA ALLAH SHOLAWAT DAN SALAM KEPADA JUNJUNGAN KAMI BAGINDA RASULULLAH SALALLAHU ALAIHI WASALAM.
YA ALLAH, ENGKAU YANG MAHA MELIHAT DAN MAHA MENGETAHUI SEGALA SESUATU
YA ALLAH ENGKAU MAHA MENGETAHUI APA YANG TERSEMBUNYI DI HATI KAMI
YA ALLAH NABI KAMI TELAH DIHINA, NABI KAMI TELAH DIRENDAHKAN,
YA ALLAH LAKNAT DAN KUTUKLAH PELAKUNYA DAN YANG MENYEBARKANNYA.
YA ALLAH AZABLAH DIA DENGAN AZABMU YANG PEDIH.
YA ALLAH KAMI, MOHON KEPADAMU. DENGAN KEKUATAN DOA
YA ALLAH HANYA DOA INI YANG BISA KAMI LAKUKAN.
KAMI BUKAN PIHAK YANG BERWAJIB UNTUK BISA MENANGKAPNYA.
YA ALLAH BANTULAH PIHAK YANG BERWAJIB UNTUK SEGERA MENANGKAP PELAKUNYA.
YA ALLAH SEGERAKANLAH AZABMU KEPADA PARA PELAKUNYA.
YA ALLAH BERILAH KEKUATAN KEPADA KAMI UNTUK BISA BERAMAL SESUAI PETUNJUK RASULMU.
YA ALLAH AMPUNI KAMI JIKA KAMI JUGA SALAH.
SEBAGAI UMAT NABIMU BANYAK JUGA SAUDARA KAMI YANG SEMBUNYI-SEMBUNYI ATAU TERANG-TERANGAN JUGA MENGHINA SUNNAH NABIMU.
MEREKA MENGHINA JENGGOT, MENGHINA SORBAN,MENGHINA JUBAH, DAN MENGHINA SEMUA YANG TELAH DILAKUKAN OLEH RASULMU.
YA ALLAH BERILAH KESADARAN DAN HIDAYAH KEPADA KAMI, AGAR KAMI BISA MENGAMALKAN SUNNAH RASUL MU.
YA ALLAH KAMI BELUM MAMPU MEMBELA RASULMU YA ALLAH HANYA DENGAN DOA INI SAJA KAMI MEMBELANYA. DENGAN MENJALANKAN SUNNAHNYA SECARA ISTIQOMAH KAMI MEMBELA RASULMU YA ALLAH….
YA ALLAH YA TUHAN KAMI, KABULKANLAH PERMOHONAN KAMI. AMIN.