Jakarta – Komunitas Cikini memberikan Markus (makelar kasus) Award pada Marsillam Simanjuntak dan Anggodo Widjojo. Pemberian gelar Markus ini didasari spontanitas komunitas yang biasa berkumpul di sekitar Jl Cikini Raya.
“Ini spontanitas saja. Kata teman-teman akhir tahun kita buat award yuk. Kita buat Markus Award. Itu keinginan teman-teman dari hasil mengobrol,” ujar Koordinator acara Markus Award, Zulkifli, usai acara di Galeri Cafe, TIM, Jakarta, Senin (28/12/2009).
Mengapa Anggodo dan Marsillam yang dipilih bukan yang lain? Zulkifli menjelaskan Anggodo dan Marsillam sama-sama membuat bingung masyarakat lewat sepak terjang mereka di kasus yang berbeda.
“Kalau Marsillam itu apa kepentingannya datang ke rapat bailout Bank Century. Anggodo juga bawa-bawa nama presiden tapi kenapa presiden tidak berani menindak. Nah kita kan bingung,” terangnya.
Zulkifli menjelaskan tidak ada kepentingan apa-apa dalam penobatan tersebut. Dirinya pun membantah ada pihak-pihak yang menunggangi penobatan tersebut.
“Ini spontanitas. Kita tidak ingin bawa ke mana-mana, alasannya karena prihatin saja,” terangnya.
Komunitas Cikini merupakan kumpulan seniman, masyarakat lintas suku agama dan budaya yang sering berdiskusi seputar politik dan sosial. Nama komunitas ini diambil dari tempat nongkrongnya di seputaran Cikini, Jakarta Pusat. Tempat kumpulnya bisa di kolong jembatan kereta Gondangdia, di TIM atau warung kopi. Pokoknya masih di seputaran Cikini. (rdf/anw)
Ada ada aja Indonesia ini…markus kok dapat award segala 🙂 🙂 😦