Video satir yang menampillan keledai, membuat AZERBAIJAN – Dua blogger Azerbaijan harus menghadapi tuntutan hukum, akibat ulah mereka memposting sebuah video yang menampilkan binatang keledai. Ceritanya berawal ketika Adnan Hajized dan Emin Milli mengunggah video satir ke dalam situs YouTube. Video tersebut menceritakan sebuah acara konferensi pers yang dipimpin oleh keledai, yang identik sebagai binatang bodoh. Dalam pertemuan dengan wartawan itu, sang keledai memuji pemerintahan Azerbaijan. Terang saja video ini membuat kuping pemerintah bekas negara anggota Uni Soviet tersebut panas. Pasalnya, mereka merasa tersindir dengan parodi yang dilakukan oleh dua blogger tersebut. Alhasil, Adnan dan Milli diciduk pihak berwajib. Demikian yang dilansir Terra , Rabu (2 /9 /2009). Penangkapan keduannya pun dianggap bermuatan politisi, sebab terjadi saat beberapa pria berpakian preman hendak membubarkan dialog mengenai mengeluarkan pendapat secara online, di sebuah restoran. Pembubaran itu sendiri menimbulkan kericuhan dan perkelahaian yang tak terelakkan. Sebenarnya Adnan dan Milli hendak melaporkan ke kantor polisi peristiwa yang menimpanya, namun yang terjadi malahan mereka ditangkap pihak yang berwajib, karena dianggap melakukan perbuatan onar di dalam wilayah publik dengan menyulut perkelahaian. “Penangkapan ini penuh dengan muatan politis. Klien kami tidak melakukan penyerangan, mereka justru diserang,” tegas pengacara kedua blogger tersebut, Isakhan Ashurov. Pihak berwenang menegaskan tidak ada motif politik di balik penangkapan tersebut, tapi pendukung takut itu menandai awal dari sebuah tindakan keras bagi media dan upaya untuk menyingkirkan perbedaan pendapat secara online. Hajized merupakan pendiri dari organisasi OL (To Be), sebuah gerakan pemuda dan Milli, salah satu pendiri saluran televisi online AN Network. Mereka adalah pemuda yang mengenyam pendidikan Barat, serta aktivis oposisi menggunakan Internet untuk mengkritik pemerintah Azerbaijan. Situs-situs seperti Facebook, Twitter, dan YouTube mereka gunakan untuk memposting update berita, esai kritis, dan menyindir melalui video, serta menawarkan alternatif utama saluran televisi dan surat kabar di Azerbaijan. Mereka menyatakan selama ini media berada di bawah kontrol ketat pemerintah. (tyo)