Cara Setting GPRS Operator GSM Indonesia (Manual)

Setting GPRS Telkomsel

Connection Name : Telkomsel
Data Bearer : GPRS
Access Point Name : telkomsel
Username : wap
Prompt Password : No
Password : wap123
Authentication : Normal
Proxy address : 10.1.89.130
Homepage : http://wap.telkomsel.com
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent

Setting GPRS Matrix

Connection Name : Satgprs
Data Bearer : GPRS
Access Point Name : satelindogprs.com
Username : (kosongkan)
Prompt Password : No
Password : (kosongkan)
Authentication : Normal
Proxy address : 202.152.162.250
Homepage : http://satwap
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent

Setting GPRS IM3

Connection Name : M3-gprs
Data Bearer : GPRS
Access Point Name : http://www.indosat-m3.net
Username : gprs
Prompt Password : No
Password : im3
Authentication : Normal
Proxy address : 010.019.019.019
Homepage : http://wap.indosat-m3.net
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent

Setting GPRS XL

Connection Name : XL-gprs
Data Bearer : GPRS
Access Point Name : http://www.xlgprs.net
Username : xlgprs
Prompt Password : No
Password : proxl
Authentication : Normal
Proxy address : 202.152.240.50
Homepage : http://wap.lifeinhand.com
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent

Ni Setting GPRS 3

GPRS Settings
Settings? Name: 3-GPRS
Homepage : http://wap.three.co.id/
Proxies : Enable
Proxy address : 10.4.0.10
Port : 3128 / (9201)
GPRS access point : 3gprs
Authentication type : Normal
Login type : Automatic
Username : 3gprs
Password : 3gprs

MMS Settings
Settings? name : 3-MMS
Homepage : http://mms.hutch.co.id/
GPRS access point : 3mms
Authentication type : Normal
Username : 3mms
Password : 3mms
Allow adverts : No

SMART
USER/PASS: smart
ip : 10.17.27.250
PORT : 8080/9210

Session Mode : Permanent

Setting GPRS Matrix

Connection Name : Satgprs
Data Bearer : GPRS
Access Point Name : satelindogprs.com
Username : (kosongkan)
Prompt Password : No
Password : (kosongkan)
Authentication : Normal
Proxy address : 202.152.162.250
Homepage : http://satwap
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent

Setting GPRS IM3

Connection Name : M3-gprs
Data Bearer : GPRS
Access Point Name : http://www.indosat-m3.net
Username : gprs
Prompt Password : No
Password : im3
Authentication : Normal
Proxy address : 010.019.019.019
Homepage : http://wap.indosat-m3.net
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent

Setting GPRS XL

Connection Name : XL-gprs
Data Bearer : GPRS
Access Point Name : http://www.xlgprs.net
Username : xlgprs
Prompt Password : No
Password : proxl
Authentication : Normal
Proxy address : 202.152.240.50
Homepage : http://wap.lifeinhand.com
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent

Ni Setting GPRS AXIS

Homepage : http://www.axisworld.co.id/
APN : AXIS
user : AXIS
pwd : 123456
IP : 10.8.3.8
Port : 8080

Lowongan Kerja Bank Mega Syariah S1/S2 Date Line 3 Juni 2009

Dalam rangka ekspansi lini bisnis jasa keuangan syariah di Indonesia, Bank Mega Syariah memberikan kesempatan kepada Anda yang memenuhi kualifikasi dan persyaratan untuk mengisi posisi sebagai:

Business Development Head Pension Financing (BDH – Head Office)
Kualifikasi
* Memiliki pengalaman di banking/lembaga keuangan yang menyalurkan pembiayaan pension
* Memiliki kemampuan relationship yang baik
* Diutamakan memiliki relasi dengan perusahaan-perusahaan pengelola dana pensiun

Marketing Gadai (MG)
Kualifikasi
* Pria/wanita yang menyukai pekerjaan dengan target
* Berpengalaman di banking/lembaga keuangan
* Mempunyai kenderaan bermotor, local people
* Bersedia ditempatkan di: Jabodetabek, Bandung, Garut, Surabaya, Semarang, Solo, Yogyakarta, Makassar dan sekitarnya

Kepala Cabang Gadai (KCG) dan Penaksir Gadai (PG)
Kualifikasi
* Memiliki pengalaman di industri yang sama dengan jabatan terakhir minimal Penaksir Madya (diutamakan pernah menjabat sebagai Kepala Cabang) untuk posisi KCG
* Memiliki pengalaman di industri yang sama dengan jabatan terakhir minimal Penaksir Muda untuk posisi PG

Kirimkan lamaran lengkap dan cv ke: HCM Division – Bank Mega Syariah, Gedung Smesco Indonesia Lt. 14, Jln. Gatot Subroto Kav. 94, Jakarta Selatan. Atau email ke: hr.recruitment@bsmi.co.id (maks. kapasitas 100Mb). CV dan lamaran diterima selambat-lambatnya tanggal 3 Juni 2009. Hanya kandidat yang sesuai persyaratan yang akan di proses lebih lanjut. Cantumkan kode posisi di pojok kanan atas.

Misteri Di Balik Serpihan Hercules

Magetan- Wajah pesawat Hercules C-130 buatan pabrik pesawat Amerika Lockheed itu bulat dan gemuk sehingga tidak secantik pesawat lain. Tak heran banyak orang yang tidak menyayangi tampilannya.

Hercules C-130 sendiri merupakan prototip pesawat dengan sayap ibarat belahan bambu tipis dan panjang, serta dipasang seimbang di atas badannya yang gemuk. Ia juga menggunakan empat mesin Turboprop Allison buatan General Motors.

Badan belakangnya seperti dipangkas tajam dengan bentuk ujung yang runcing dan bagian atas dipasangi sayap vertikal yang besar. Apalagi warna coklat susu seakan melengkapi tampilan yang tidak menggairahkan sama sekali.

Tampilan seperti itu membuat orang akan sulit mempercayai bahwa pesawat itu dibuat oleh pabrik Lockheed di Burbank, California Selatan, Amerika yang terbang untuk pertama kalinya pada 23 Agustus 1954.

Namun, banyak kalangan, termasuk TNI AU, masih terus mengoperasikan pesawat jenis itu, karena kebutuhan terhadap pesawat angkut yang serba bisa. Termasuk Hercules C-130 yang mengukir sejarah dalam penyaluran bantuan kemanusiaan.

Bahkan, jatuhnya pesawat Hercules C-130 bernomor Alpha-1325 di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada 20 Mei 2009 pukul 06.29 WIB, membuktikan aspek kemanusiaan dari pesawat jenis itu.

“TNI AU sudah rutin melakukan patroli dan cek udara dengan mengikutsertakan anggota TNI, keluarga warga sipil yang kembali ke tempat tugas, yakni Madiun (Jatim), Malang (Jatim), Kendari (Sultra), Makassar (Sulsel), dan Biak (Papua),” kata Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suwarno.

Sederetan misteri masih tersisa di seputar puing-puing pesawat gemuk yang kini terbelah menjadi beberapa bagian akibat benturan keras, suara ledakan, dan juga sengaja dipotong-potong untuk mencari korban tewas yang terjepit di antaranya.

Kenapa Sang Hercules itu jatuh menimpa empat rumah di desa itu dengan diawali menabrak pohon, lalu sebagian badan pesawat, termasuk baling-baling pesawat, yang terlihat hangus terbakar?

Apakah betul, sang Hercules sudah terlalu tua untuk dikatakan laik terbang ? Ataukah, sang Hercules terbang terlalu rendah? Ataukah, ada penyebab lain seperti cuaca, kapasitas penumpang, atau lainnya?

Terkait penyelidikan penyebab jatuhnya “Sang Hercules” itu, Panitia Penyelidik Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) Mabes TNI AU turun ke lokasi kejadian di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur (21/5).

“Tim investigasi sudah masuk lebih awal, tapi sekarang PPKPU turun ke lapangan untuk menindaklanjuti hasil investigasi awal itu, karena tim PPKPU sendiri baru terbentuk,” kata Kepala Dinas Keselamatan Pesawat dan Kerja, Mabes TNI AU, Marsekal Pertama TNI I Wayan Suwitra.

Persiapan penyelidikan, katanya, sudah dilakukan mulai dari pengamanan lokasi kejadian hingga pembentukan tim/panitia yang dibutuhkan yang meliputi tim manusia, tim material, tim media, tim misi, dan tim manajemen.

Kendati penyelidikan masih dilakukan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suwarno SIP MSc mengatakan pesawat Hercules C-130 yang terbang dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pukul 05.00 WIB itu hendak ke Lanud Iswahjudi.

“Data yang kami himpun, pesawat menabrak pohon bambu sehingga ada beberapa potongan badan yang terlilit dan akhirnya mengakibatkan pesawat terbalik. Pilot sempat mengontak Lanud Iswahyudi dengan mengatakan posisi mereka berada di long aproach yang mengarah pada runway, tapi tiba-tiba Lanud Iswahjudi mendapat kabar pesawat mengalami kecelakaan pada sekitar pukul 06.30 WIB,” katanya.

Pendapat itu dibenarkan Danlanud Iswahyudi, Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedra, yang sempat melapor kepada Pangdam V/Brawijaya.

“Tower Lanud Iswahjudi sempat melakukan kontak pertama dengan pilot Hercules Mayor (Pnb) Danu Setyawan pada pukul 06.19 WIB. Saat itu, pilot memberitahukan bahwa pesawat berada di ketinggian 12.000 kaki (dan akan menurun ke ketinggian 7.000 kaki),” katanya.

Menurut dia, kontak itu berjalan lancar sampai pukul 06.27 WIB. “Saat itu, Hercules berada di ketinggian 1.000 kaki, namun dua menit berselang, saat tower menghubungi lagi, ternyata tidak ada jawaban. Kontak diupayakan hingga pukul 06.30 WIB, namun tetap tak terjawab,” katanya.

Tiba-tiba dilaporkan bahwa pesawat jatuh dalam posisi sekitar delapan kilometer dari Lanud Iswahjudi dengan mengakibatkan tiga rumah rusak, yaitu rumah Rusmin, Lasimin, dan Samsudin.

Agaknya, janji Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedra untuk mempublikasikan penyebab jatuhnya pesawat Hercules C-130 yang bulat, berbadan gemuk, dan tidak berparas cantik itu perlu direalisasikan. Apalagi masyarakat sudah mencatat bahwa dalam lima tahun terakhir telah terjadi 11 kecelakaan pesawat dan heli milik TNI.[*/ito] (Inilah.com)

Alat Kelamin Bocah Putus Saat Di Sunat

Padang: Alat kelamin seorang bocah terputus saat dikhitan dalam sunatan massal di Padang, Sumatra Barat, belum lama ini. Akibatnya bocah bernama Irfan harus dirawat di Rumah Sakit Umum Muhammad Djamil, Padang. Kondisi bocah 10 tahun itu terus buruk semenjak peristiwa itu. Demikian hasil pantauan tim SCTV, Selasa (26/5).

Orangtua Irfan, Yoskani dan Herlina gusar memikirkan masa depan anak sulungnya karena kemaluannya tinggal pangkalnya. Kini untuk buang air, lubang penis Irfan harus ditanam selang. Orangtua korban mengaku tak terima. Mereka lalu melaporkan kasus ini ke polisi. Belakangan diketahui Irfan disunat oleh calon dokter dari fakultas kedokteran sebuah universitas negeri di Padang.(BJK)
Sumber:Liputan6.com

Tips Membangun Router Dengan Ubuntu

Banyak rumah saat ini sudah memiliki akses Internet mandiri. Beberapa di antaranya bahkan telah menggunakan koneksi broadband dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Pertanyaannya, bisakah koneksi Internet tersebut dibagi-pakai ke banyak PC atau notebook di rumah? Jawabnya bisa, dengan router!

Router yang akan dibuat — meskipun untuk kelas rumahan — dijamin memiliki kestabilan dan keamanan kelas enterprise karena didukung dengan sistem operasi Linux. Eits, jangan alergi dulu dengan Linux. Linux yang ini sengaja dipilih dari distro Ubuntu Desktop — distro Linux termudah dan banyak digunakan sebagai terminal kerja. Kami jamin, Anda enggak bakal bertemu dengan perintah baris Linux yang banyak ditakuti oleh pengguna awam.

Di sini kita akan menggunakan Linux Ubuntu Desktop versi 8.10 (Intrepid Ibex). Namun pengguna Ubuntu versi di bawahnya juga tetap dapat mengikuti langkah yang sama. Oh ya, router yang akan kita buat menggunakan aplikasi Firestarter (www.fs-security.com) yang punya lisensi gratis 100%. Aslinya, aplikasi ini adalah sebuah firewall dengan fitur router. Jadi router Anda nantinya akan memiliki fasilitas firewall. Asyik, kan?

Mari kita mulai. Sebagai langkah awal, siapkan PC yang sudah ter-instal Ubuntu dan memiliki koneksi Internet aktif sehingga Anda bisa browsing di sana. Jangan lupa sediakan pula sebuah kartu jaringan tambahan untuk menghubungkan Ubuntu ke jaringan lokal.

Instalasi Komponen Utama
1. Ada dua komponen utama yang harus di-instal sebelum kita dapat memfungsikan PC sebagai router, yaitu Firestarter dan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Komponen DHCP hanya perlu di-instal jika Anda ingin alamat IP dialokasikan otomatis kepada klien. Jika ingin melakukan konfigurasi alamat secara manual, DHCP tidak wajib di-instal. Untuk meng-instal Firestarter dan DHCP, klik menu System > Administration > Synaptic Package Manager (SPM). Kemudian masukkan password root Ubuntu Anda (jika diminta).

2. Dari jendela SPM, manfaatkan fasilitas “Quick Search” untuk mencari paket Firestarter. Jika sudah ketemu, klik kotak kecil di sebelah paket Firestarter dan pilih “Mark for Installation”.

3. Selanjutnya, dengan cara yang sama, lakukan pencarian untuk paket DCHP. Jika SPM menyajikan banyak pilihan, pastikan Anda memilih paket “dhcp3-server”. Klik kembali kotak kecil dan pilih “Mark for Installation”. Kemudian klik tombol “Apply” dengan ikon centang hijau yang ada di atas. Sisanya biar Linux yang mengerjakan.

Konfigurasi Router
4. Jika instalasi berjalan dengan mulus, langkah berikutnya adalah melakukan konfigurasi Firestarter agar semua koneksi dari klien bisa diteruskan ke Internet. Jalankan Firestarter dari menu Applications > Internet > Firestarter dan masukkan password root Ubuntu jika diminta.

5. Dari jendela utama Firestarter, klik menu Preferences di bagian atas (pastikan tab “Status” aktif), kemudian pilih Network Setting. Perhatikan 2 kotak drop-down yang ada di sana. Kotak drop-down paling atas adalah antarmuka jaringan yang terkoneksi dengan Internet. Jika menggunakan kartu jaringan Ethernet, antarmuka yang ditunjukkan kemungkinan besar adalah “eth0”. Sementara kotak drop-down kedua menunjukkan antarmuka untuk jaringan lokal.

6. Jika sudah ditentukan mana jaringan Internet dan lokal, Anda tinggal mengaktifkan (centang) opsi “Enable Internet connection sharing” dan “Enable DHCP for the local network” (alokasi IP klien otomatis). Rentang alokasi IP menggunakan DHCP juga bisa Anda tentukan sendiri, dengan mengklik tanda panah hitam di sebelah opsi “DCHP server details”. Opsi lain di jendela ini bisa dibiarkan apa adanya, karena kita tidak terlalu membutuhkannya.

7. Setelah semua selesai disetel, klik tombol “Accept”. Dengan mengklik tombol “Start Firewall”, PC Anda sudah menjadi sebuah router untuk berbagi koneksi Internet. Mudah, bukan?

TIPS: Bonus Firewall

Tidak lengkap rasanya jika sebuah router tidak dilengkapi dengan pengaman tambahan untuk menangkal serangan yang sangat mungkin datang dari sisi Internet. Untungnya, Firestarter memang didesain untuk mengamankan PC yang terhubung ke Internet, termasuk klien-kliennya yang terhubung melalui fasilitas Internet Connection Sharing.

Sebenarnya, secara default, Firestarter sudah bekerja sebagai firewall sejak pertama kali diaktifkan. Tetapi setelan default menurut kami masih memiliki banyak lubang yang jika tidak ditutup bukan tidak mungkin bakal ditembus cracker.

Apabila keamanan menjadi prioritas Anda saat berselancar-ria, tidak ada salahnya mengikuti langkah-langkah sederhana berikut.

A. Menghadang Serangan dari Luar
1. Buka kembali jendela Preferences di Firestarter. Kali ini pilih “ICMP Filtering” dan aktifkan (centang) opsi “Enable ICMP Filtering”. Abaikan opsi lain di bawahnya jika memang tidak ada fitur lain dari protokol ICMP yang diizinkan diterima PC. Selanjutnya, klik tombol Accept.

2. Kembali ke jendela utama Firestarter, lalu pilih tab “Policy”. Di opsi Editing, pastikan terpilih “Inbound traffic policy” yang artinya kita akan membuat aturan tentang “siapa saja yang boleh mengakses PC atau port dari sisi Internet”. Jika tidak ada port yang boleh diakses dari Internet, maka pastikan daftar “Allow connection from host”, “Allow service”, dan “Forward service” dalam keadaan kosong. Sebaliknya, jika ingin membolehkan sebuah host dari sisi Internet terkoneksi ke router ini, klik kanan area kosong di daftar “Allow connection from host” dan pilih “Add rule”. Kemudian masukkan alamat IP dari host yang diizinkan mengakses router. Jika sudah, jangan lupa klik tombol “Add” dan “Apply”. Cara yang sama bisa dilakukan untuk membolehkan koneksi port/service dari Internet, hanya saja Anda harus bekerja di daftar “Allow service”.

3. Jika sudah, coba tes PC Anda dengan bantuan situs audit keamanan milik Gibson Research (www.grc.com). Bandingkan hasil sebelum dan sesudah konfigurasi dilakukan (lihat apakah Anda mendapat predikat “Passed” pada TruStealth Analysis atau tidak).

B. Membatasi Akses URL Klien
Setelah berhasil membatasi akses dari luar, sekarang kita akan membuat batasan terhadap klien yang akan mengakses Internet. Hal ini sangat berguna jika Anda ingin menghemat bandwidth atau mencegah pengguna di bawah umur mengakses situs yang tidak semestinya. Begini cara melakukannya.

1. Dari jendela utama Firestarter, klik tab “Policy” dan ubah dropdown editing menjadi “Outbound traffic policy”. Opsi ini dipakai untuk membatasi akses klien lokal ke Internet atau kebalikan dari “Inbound traffic policy” yang telah kita bahas di atas.

2. Akan muncul dua radio button yang masing masing berisi opsi “Permissive by default, black list traffic” dan “Restrictive by default, whitelist traffic”. Permissive by default digunakan jika Anda ingin mengizinkan semua lalu lintas data dari klien ke Internet dan menggunakan daftar policy untuk memblok alamat, host atau service/port tertentu. Sebaliknya, Restrictive by default digunakan untuk memblok semua lalu lintas data dari klien ke Internet dan menggunakan daftar policy untuk membolehkan akses ke alamat, host atau service/port tertentu. Jika ingin memblokir alamat tertentu saja, pilih Permissive by default.

3. Untuk memerintahkan agar Firestarter memblokir situs tertentu, lakukan dengan mengklik kanan area kosong di daftar “Deny connection to host”, lalu pilih “Add rule”. Masukkan alamat IP atau nama domain (tanpa “http://”) di field “IP, host or network”, lalu klik Add. Jika sudah, jangan lupa mengklik Apply di bagian atas jendela Firestarter. Coba kunjungi alamat yang diblokir tadi menggunakan browser.

sumber: PCplus

Cara Bikin Server Di Rumah

PC lama di pojok ruangan itu berdebu sudah. PC itu sudah lumayan lama menganggur meski sebetulnya masih bisa bekerja dengan baik. Tapi, apa daya, teknologi komponen di situ sudah agak ketinggalan zaman untuk keperluan sekarang.

Akan tetapi, bukan berarti PC itu dianggurkan. Daripada tidak terpakai, buat saja PC itu nebjadi sebuah server. Biar lebih mantap lagi, PC itu dijadikan server untuk sebuah jaringan nirkabel di rumah.

Peralatan yang Anda butuhkan adalah kartu jaringan — kalau ada PC yang belum punya kartu jaringan. Alat lainnya adalah access point. Kalau Anda ingin berbagi koneksi internet, tentu saja Anda harus punya modem. Siapkan pula kabel jaringan (RJ45).

O ya. PCplus menggunakan Windows XP untuk pengaturan. Langsung saja ikuti langkah-langkah berikut.

Atur Access Point
1. Pastikan kartu jaringan sudah terpasang pada PC zadul — yang berikutnya akan disebut “server”. Nyalakan access point lalu hubungkan access point ke server dengan kabel jaringan. Pilih salah satu port LAN (kalau ada beberapa port LAN).

2. Pastikan pula kalau pengaturan jaringan lokal di Internet Protocol (TCP/IP) Properties untuk pemilihan alamat IP diatur pada [Obtain an IP address automatically). Begitu pula pengaturan pada server DNS, pilih [Obtain DNS server address automatically].

3. Buka buku (atau file dalam CD) petunjuk penggunaan access point Anda. Cari tahu alamat IP default access point. Access point yang PCplus gunakan memiliki alamat 192.168.1.1. Ketikkan alamat yang Anda dapat itu di browser. Di halaman yang muncul, lakukan login. Password-nya? Lagi-lagi rujuk buku petunjuk penggunaan.

4. Setelah login, masuklah ke bagian pengaturan dasar. Tentukan SSID atau boleh pula disebut sebagai nama jaringan. SSID milik PCplus diberi nama “PCPLUS”.

5. Selanjutnya, atur keamanan jaringan. Carilah bagian yang digunakan untuk itu. Tentukan mode autentifikasi. PCplus memilih WAP. Isikan key-nya. Key ini harus dimasukkan oleh setiap perangkat yang terhubung ke jaringan.

6. Karena access point ini juga akan membagikan koneksi internet ke dalam jaringan, jangan lupa untuk mengaktifkan NAT (Network Address Translation).

7. Tutup browser.

8. Klik kanan pada [My Computer] lalu klik [Properties]. Klik [Computer Name]. Klik [Change]. Lalu isikan “Computer name” dengan “server” dan Workgroup dengan nama “HOME” (tanpa tanda kutip). Semua nama Workgroup pada perangkat yang tercolok harus “HOME” pula. Mumpung ingat, lakukan langkah ke-8 ini pada semua komputer yang akan terhubung ke jaringan.

Berbagi File
1. Balik lagi ke server. Letakkan semua file yang hendak dibagi ke dalam sebuah folder dan sub folder. Misalnya begini. Ada folder bernama “Media”. Di dalam folder media itu ada sub folder “Foto”, “Film”, dan “Lagu”. Share folder “Media”. Caranya, buat yang belum tahu, klik kanan pada folder, lalu klik [Sharing and Security].

2. Pada kotak yang muncul, kalau Anda belum pernah melakukan membagi-pakai folder, muncullah sebuah teks. Klik teks itu. Pada tampilan berikutnya, klik [If you understand the security risk but…]. Lalu pilih [Just enable file sharing]. Klik [OK]. Klik [Share this folder on the network]. Isikan “Share name” dengan “Media”—tanpa tanda kutip. Aktifkan [Allow network users to change my files]. Klik [OK].

3. Sekarang, pergi ke komputer klien, komputer lain yang bukan server. Klik tombol [Start] lalu klik kanan pada [My Computer] dan klik [Map Network Drive]. Pada kotak yang muncul, pilih huruf drive. Klik [Browse]. Cari nama komputer server dan pilih folder “Media” yang tadi di-share. Klik [OK]. Pilih [Reconnect at logon]. Klik [Finish]. Siplah. Server sudah bisa diakses.

Berbagi Printer
1. Colokkan printer ke server. Tentu saja jangan lupa instal driver-nya. Setelah itu, buka Control Panel. Buka Printer and Faxes. Klik kanan pada printer yang hendak dibagi.

2. Pada kotak yang muncul, pilih [Share this printer]. Isikan “Share name” dengan “Printer” (lagi-lagi enggak usah pakai tanda kutip). Klik [OK].

3. Di komputer klien, juga buka Printer and Faxes yang ada pada Control Panel. Klik [Add Printer] pada menu yang ada di kiri. Klik [Next] pada wizard yang muncul. Pilih [A Network Printer] pada jendela wizard berikutnya. Klik [Next]. Pilih [Browse Printer], lalu klik [Next]. Pilih komputer server pada daftar. Klik [Next]. Pada kotak yang muncul, klik [Yes]. Pilih [Yes] lalu klik [Next] pada kotak berikutnya. Klik [Finish].

Berbagi Koneksi Internet
1. Colok modem ke access point pada bagian WAN.

2. Buka lagi alamat IP access point dengan browser untuk melakukan pengaturan. Pada bagian pengaturan WAN, pastikan DHCP terpilih sebagai tipe koneksi internet. Simpan semua pengaturan.

3. Access point sudah bisa dilepas dari server. Selamat mencoba.

Sumber: PCplus