ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

Pemikiran Barat sekarang ini berada di tengah-tengah peperangan antara agama dan ilmu pengetahuan. Hampir tidak mungkin pemikir Barat sekarang ini menerima kenyataan bahwa kemungkinan ada pertemuan secara mendasar antara agama dan ilmu pengetahuan. Injil, yang menjadi kepercayaan orang Nasrani, menyatakan pohon di mana Nabi Adam AS dilarang memakannya adalah pengetahuan. Oleh karena itu, setelah dia memakan buahnya, dia memperoleh pengetahuan tertentu yang mana tidak dia peroleh sebelumnya. Dengan alasan inilah orang Eropa membantah bahwa selama dua abad mereka tidak menerima pengetahuan ilmiah yang datang dari orang Islam.

Gereja menyatakan bahwa pencarian seperti penge­tahuan ilmiah adalah penyebab dosa yang asli. Uskup menggambarkan bukti mereka dari Perjanjian Lama yang menyebutkan bahwa ketika Adam memakan pohon itu, ia mendapat beberapa pengetahuan, Allah tidak menyukainya dan menolak memberinya kemurahan hati. Oleh karena itu, pengetahuan ilmiah menolak sepenuhnya peraturan gereja yang dianggap sebagai hal yang tabu. Akhirnya, ketika pemikir bebas dan ilmuwan Barat sanggup mengatasi kekuatan gereja, mereka membalas dendam dengan mencari petunjuk yang berlawanan dan menekan beberapa kekuatan agama. Mereka beralih kepada hal-hal yang berlawanaan untuk mengatasi kekuatan gereja dan mengurangi pengaruhnya kepada hal yang sempit dan membatasi pada sudut-sudut tertentu.

Oleh karena itu, jika Anda membicarakan persoalan agama dan ilmu pengetahuan dengan pemikir Barat, dia benar-benar akan keheranan. Mereka tidak tahu Islam. Mereka tidak mengetahui bahwa Islam menjunjung tinggi status ilmu pengetahuan dan orang yang berilmu, menghormati mereka sebagai saksi setelah malaikat yang berhubungan dengan fakta baru tiada Tuhan selain Allah, sebagaimana yang telah Allah firmankan kepada kita:

“Tuhan menyatakan, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Dia, dan malaikat-malaikat dan orang-orang berilmu yang tegak dengan keadilan. ” ( QS AIi Imran : 18 )

Dan Allah Yang Maha Agung dan Maha Muha berfirman kepada kita:

“Oleh sebab itu, ketahuilah bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah “.

(QS Muhammad : 19)

Telah diketahui dari al-Quran bahwa Nabi Adam AS diistimewakan melebihi malaikat dengan kebaikan pengetahuan yang diberikan Allah kepadanya. Kisah dari al-Quran menyangkal Injil yang menyebutkan orang Islam dianggap menyimpang. Menurut al-Quran, kenyataan bahwa Nabi Adam diberi pengetahuan adalah sebuah tanda kehormatan dan bukan karena pengusirannya dari surga. Oleh karena itu, jika seseorang membicarakan Islam dan ilmu pengetahuan dengan para pemikir Barat, mereka cenderung mengharapkan argumen yang sama dengan apa yang ada dalam budaya dan agama mereka. Itulah mengapa mereka memberi reaksi dengan keterkejutan ketika mereka ditunjukkan dengan fakta yang jelas sekali dari al-Quran dan Sunnah.

Di antara pemikir Barat yang menampakkan keterkejutannya itu adalah Prof. Dr. Joe Leigh Simpson, Ketua jurusan Ilmu Kebidanan dan Ginekologi dan Pakar Molecular dan Genetika Manusia, Baylor College Medicine, Houston. Ketika kami pertama kali bertemu dengannya, Profesor Simpson menuntut pembuktian al-Quran dan Sunnah. Akan tetapi, kami sanggup menghilangkan kecurigaannya. Kami menunjukkan kepadanya sebuah naskah garis besar perkembangan embrio. Kami membuktikan kepadanya bahwa al-Quran menjelaskan kepada kita bahwa turunan atau hereditas dan sifat keturunan atau kromosom yang tersusun hanya bisa terjadi setelah perpaduan yang berhasil antara sperma dan ovum. Sebagaimana yang kita ketahui, kromosom-kromosom ini berisi semua sifat-sifat baru manusia yang akan menjadi mata, kulit, rambut, dan lain-lain.

Oleh karena itu, beberapa sifat manusia yang tersusun itu ditentukan oleh kromosomnya. Kromosom-kromosom ini mulai terbentuk sebagai permulaan pada tingkatan nutfah dari perkembangan embrio. Dengan kata lain, ciri khas manusia baru terbentuk sejak dari tingkatan nutfah yang paling awal. Allah Yang Maha Agung dan Yang Maha Mulia berfirman di dalam Al-Quran:

“Celakalah kiranya manusia itu! Alangkah ingkarnya (kepada Tuhan). Dari apakah dia di­ciptakan? Dari setetes air mani. (Tuhan) menciptakannya dan menentukan ukuran yang sepadan dengannya. ” (QS Abasa : 17-19)

Selama empat puluh hari pertama kehamilan, semua bagian dan organ tubuh telah sempurna atau lengkap, terbentuk secara berurutan. Nabi Muhammad SAW menjelaskan kepada kita di dalam hadisnya: “Setiap dari kamu, semua komponen penciptamu terkumpul dalam rahim ibumu selama empatpuluh hari.” Di dalam hadis lain, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Ketika setetes nuftah telah melewati 42 malam, Allah menyuruh seorang malaikat ke rahim perempuan, yang berkata: `Ya Tuhan! Ini laki­laki atau perernpuan?’ Dan Tuhanmu memutus kan apa yang Dia kebendaki. ”

Profesor Simpson mempelajari dua hadis ini secara intensif, yang mencatat bahwa empat puluh hari pertama itu terdapat tingkatan yang dapat dibedakan secara jelas atau embriogenesis. Secara khusus, Dia dibuat kagum dengan ketelitian yang mutlak dan keakuratan ke­dua hadis tersebut. Kemudian dalam salali satu konferensi yang dihadirinya, dia memberikan pendapat sebagai berikut: “Dari kedua hadis yang telah tercatat dapat membuktikan kepada kita gambaran waktu secara spesifik perkembangan embrio sebelum sampai 40 hari. Terlebih lagi, Pendapat yang telah berulang-ulang dikemukakan pembicara yang lain pagi ini. bahwa kedua hadis ini telah menghasilkan dasar pengetahuan ilmiah yang mana rekaman mereka sekarang ini didapatkan”.

Profesor Simpson mengatakan bahwa agama dapat menjadi petunjuk yang baik untuk pencarian ilmu pengetahuan. Ilmuwan Barat telah menolak hal ini. Seorang ilmuwan Amerika mengatakan bahwa agama Islam dapat mencapai sukses dalam hal ini. Dengan analogi, jika Anda pergi ke suatu pabrik dan Anda berpedoman pada mengoperasikan pabrik itu, kemudian Anda akan paham dengan mudah bermacam-macam pengoperasian yang berlangsung di pabrik itu. Jika Anda tidak memiliki pedoman ini, pasti tidak memiliki kesempatan untuk memahami secara baik variasi proses tersebut. Profesor Simpson berkata: “Saya pikir tidak ada pertentangan antara ilmu genetika dan agama, tetapi pada kenyataannya agama dapat menjadi petunjuk ilmu pengetahuan dengan tambahan wahyu ke beberapa pendekatan ilmiah yang tradisional. Ada kenyataan di dalam al-Quran yang ditunjukkan oleh ilmu pengetahuan menjadi valid, yang mana al-Quran mendukung ilmu pengetahuan yang berasal dari Allah.”

Inilah kebenaran. Orang-orang Islam tentunya dapat memimpin dalam cara pencarian ilmu pengetahuan dan mereka dapat menyampaikan pengetahuan itu daIam status yang sesuai. Terlebih lagi orang Islam mengetahui bagaimana menggunakan pengetahuan itu sebagai bukti keberadaan Allah, Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Mulia untuk menegaskan kerasulan Nabi Muhammad SAW

Allah berfirman di dalam al-Quran:

“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53)

Setelah menyadari melalui beberapa contoh keajaiban al-Quran secara ilmiah yang telah diketahui berhubungan dengan komentar yang objektif dari para ilmuwan, mari kita tanyakan pada diri kita sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut:

Dapatkah hal ini mejadi sebuah kejadian yang kebetulan bahwa akhir-akhir ini penemuan informasi secara ilmiah dari lapangan yang berbeda yang tersebutkan di dalam al-Quran yang telah turun pada 14 abad yang lalu?

Dapatkah al-Quran ini ditulis atau dikarang Nabi Muhammad SAW atau manusia yang lain?

Hanya jawaban yang mungkin untuk pertanyaan itu bahwa al-Quran secara harfiah adalah kata-kata atau firman Allah yang diturunkan kepadanya. Al-Quran adalah perkataan yang harfiah dari Allah yang Dia turunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang melalui malaikat Jibril. Al-Quran ini dihapalkan oleh Nabi Muhammad SAW yang kemudian didiktekan kepada sahabat-sahabatnya. Para sahabat inilah yang selanjutnya secara bergiliran menghapalkannya, menulis ulang, dan memeriksa/meninjau lagi dengan Nabi Muhammad SAW

Terlebih lagi, Nabi Muhammad SAW memeriksa kembali al-Quran dengan malaikat Jibril sekali setiap bulan Ramadhan dan dua kali di akhir hidupnya pada kalender Hijriah yang sama. Sejak al-Quran diturunkan sampai hari ini, selalu ada banyak orang Islam yang menghapalkan semua ayat al-Quran surat demi surat. Sebagian dari mereka ada yang sanggup menghapal al-Quran pada waktu berumur 10 tahun. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika tidak ada satu surat pun di dalam al-Quran yang berubah selama berabad-abad sampai sekarang.

Al-Quran telah diturunkan 14 abad yang lalu menyebutkan fakta yang bacu ditemukan akhir-akhir ini yang telah dibuktikan oleh para ilmuwan. Hal ini membuktikan tidak ada keraguan bahwa al-Quran adalah firman yang harfiah dari Allah, yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu juga menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah benar-benar nabi dan utusan yang diturunkan Allah. Hal ini adalah di luar alasan bahwa setiap manusia 14 abad yang lalu telah mengetahui beberapa fakta ini yang ditemukan atau dibuktikan akhir-akhir ini dengan peralatan canggih dan metode yang rumit.

Sumber: Bukti Kebenaran Al Qur’an Oleh Abdullah M. al-Rehaili

20 PERTANYAAN KEPADA IBLIS

Allah s.w.t. telah memerintahkan seorang Malaikat berjumpa Iblis supaya dia berjumpa dengan Rasulullah s.a.w. untuk memberitahu segala rahsianya; samada yang disukai mahupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan darjat Nabi Muhammad s.a.w. dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia.

Maka Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata, “Hai Iblis! Bahawa Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar menyuruh engkau menghadap ke hadrat Rasullullah s.a.w. Hendaklah engkau buka segala rahsia engkau dan apa-apa yang disoal oleh Rasulullah hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta walau satu perkataan pun, nescaya akan diputuskan segala suku-suku anggota badanmu, uratmu serta disiksa dengan azab yang amat keras”.

Demi mendengar sahaja kata Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka segeralah dia menghadap Rasulullah s.a.w. dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai; panjangnya seperti ekor lembu. Iblis pun memberi salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rasulullah s.a.w. Maka sembah Iblis (alaihi laknat),”Ya Rasulullah! Mengapa tuan hamba tidak mejawab salam hamba? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?”

Maka jawab Nabi dengah marah “Hai Aduwullah seteru Allah! Kepada aku engkau menunjuk baikmu? Jangan engkau cuba hendak tipu aku sebagimana engkau tipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari syurga Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab hasutan engkau, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap racun ketika dia sedang sujud sembahyang hingga dia sengsara beberapa lama, Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya kerana engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendita yang telah menanggung sengsara akibat hasutan engkau. Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla, cuma salam engkau saja aku tidak hendak menjawabnya kerana diharamkan Allah. Maka aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang menyamar diri. Apa kehendak engkau datang berjumpa aku?”

Sembah Iblis,”Ya Nabi Allah! Janganlah tuan hamba marah. Kerana tuan adalah Khatamul Anbiya maka tuan dapat kenal akan hamba. Kedatangan hamba adalah disuruh Allah untuk memberitahu segala tipu daya hamba terhadap umat tuan dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang tuan tanya hamba sedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, tiadalah hamba berani sembunyikan. ” Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata “Ya Rasulullah! Sekiranya hamba berdusta barang sepatah pun nescaya hancur leburlah badan hamba menjadi abu” Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah satu peluang aku untuk menyiasat segala perbuatannya agar didengar oleh sekelian sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai kepada sekelian umatku.

Soalan Nabi (1) – “Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuh engkau dan bagaimana aku terhadap engkau?” Jawab Iblis – “Ya Nabi Allah! Tuanlah musuh hamba yang paling besar di antara segala musuh hamba di muka bumi ini” Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun mengeletar kerana ketakutan. Sambung Iblis,”Ya Khatamul Anbiya! Adapun hamba dapat merupakan diri hamba seperti sekelian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak salah sepertinya, kecuali diri tuan sahaja yang tidak dapat hamba tiru kerana ditegah oleh Allah. Kiranya hamba menyerupai diri tuan, maka terbakarlah diri hamba menjadi abu. Hamba cabutkan iktikad anak Adam supaya menjadi kafir kerana tuan berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam; begitu jugalah hamba berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik. Hamba akan tarik sekelian umat Islam dari jalan benar kepada jalan yang salah supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersama hamba”

Soalan Nabi ke 2 – “Hai Iblis! Betapa perbuatanmu kepada makhluk Allah” Jawab Iblis – “Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pehanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Hamba goda segala manusia supaya meninggalkan sembahyang, leka dengan makan minum, berbuat durhaka, hamba lalaikan dengan harta benda daripada emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan kejalan haram. Demikian juga ketika temasya yang bercampur lelaki perempuan. Di situ hamba lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang maruah dan minum arak. Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu hamba hulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari wang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri. Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau amal ibadat, hamba akan galang mereka supaya mereka menangguhkannya. Bertambah keras hamba goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda hatinya, datanglaah rasa riak, takbur, megah, sombong dan melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah hamba goda mereka setiap saat.”

Soalan Nabi ke 3 – “Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah dan berpenat melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai kutuk Allah! Siapa yang menjadikan engkau? Siapa yang melanjutkan usia engkau? Siapa yang menerangkan mata engkau? Siapa yang memberi pendengaran engkau? Siapa yang memberi kekuatan anggota badan engkau?” Jawab Iblis – “Sekelian itu adalah anugerah daripada Tuhan Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan takbur menceburkan hamba menjadi sebesar-besar jahat. Tuan lebih tahu bahawa hamba telah beribu-ribu tahun menjadi ketua kepada sekelian Malaikat dan pangkat hamba telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi. Kemudian hamba tinggal di dunia ini beribadat bersama sekelian Malaikat beberapa lama. Tiba-tiba datang firman Allah s.w.t. hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka hamba pun membantah. Lalu Allah mencipta lelaki (Nabi Adam) lalu dititahkan sekelian Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali hamba yang ingkar. Oleh itu Allah murka kpd hamba dan muka hamba yang cantik molek dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan hodoh. Hamba berasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah sekelian bidadari. Hamba bertambah dengki dan berdendam kepada mereka. Akhirnya dapat juga hamba tipu melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu keduanya dihalau dari syurga ke dunia. Kedua mereka berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun hamba masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya hamba lakukan hingga Hari Kiamat.

Sebelum tuan lahir ke dunia, hamba serta bala tentera hamba dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahsia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadat serta balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian hamba turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain daripada apa yang sebenarnya hamba dapat, dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bidaah dan karut-marut. Tetapi apabila tuan lahir sahaja ke dunia ini, maka hamba tidak dibenarkan oleh Allah untuk naik ke langit serta mencuri rahsia, kerana banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika hamba berkeras juga hendak naik, maka Malaikat akan melontar dengan anak panah daripada api yang menyala. Sudah banyak bala tentera hamba yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahan hamba dan tentera hamba untuk menjalankan tugas hasutan.”

Soalan Nabi ke 4 – “Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu akan manusia?” Jawab Iblis – “Pertama sekali hamba palingkan iktikadnya imannya kepada kafir sama ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berjaya juga, hamba akan tarik dengan cara mengurangkan pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemahuan jalan hamba”

Soalan Nabi ke 5 – “Hai Iblis! Jika umatku sembahyang kerana Allah, bagaimana hal engkau?” Jawab Iblis – “Sebesar-besar kesusahan kepada hamba. Gementarlah badan hamba dan lemah tulang sendi hamba. Maka hamba kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada setiap anggota badannya. Setengah-setengahny a datang pada setiap anggota badannya supaya malas sembahyang, was-was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, sentiasa hendak cepat habis solat, hilangkan khusyuknya – matanya sentiasa menjeling ke kiri kanan, telinganya sentiasa mendengar orang brcakap serta bunyi-bunyi yang lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya dia tidak kuasa sujud lama-lama, penat atau duduk tahiyat dan dalam hatinya sentiasa hendak cepat habis sembahyang, itu semua membawa kpd kurang pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka hamba sendiri akan menghukum mereka dengan seberat-berat hukuman”

Soalan Nabi ke 6 – “Jika umatku membaca Al-Quran kerana Allah, apalah rasa engkau?” Jawab Iblis – “Jika mereka membaca Al-Quran kerana Allah, maka rasa terbakarlah tubuh hamba, putus-putus segala urat hamba lalu hamba lari daripadanya. ”

Soalan Nabi ke 7 – “Jika umatku mengerjakan haji kerana Allah, bagaimana rasa engkau?” Jawab Iblis – “Binasalah diri hamba, gugurlah daging dan tulang hamba kerana mereka telah mencukupkan rukun Islamnya”

Soalan Nabi ke 8 – “Jika umatku berpuasa kerana Allah, bagaimana hal engkau?” Jawab Iblis – “Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepada hamba.. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan sekelian Malaikat menyambut dengan kesukaan. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang menhancurkan hati hamba ialah segala isi langit dan bumi; yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan keampunan orang yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umat tuan mula berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekelian Malaikat dengan garangnya menangkap hamba dan tentera hamba; jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umat tuan berpuasa barulah hamba dilepaskan dengan amaran agar tidak mengganggu umat tuan. Umat tuan sendiri telah merasa ketenangan berpuasa seperti mana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut berbanding bulan biasa.”

Soalan Nabi ke 9 – “Hai Iblis! Bagaimana sekelian sahabatku kepada engkau?” Jawab Iblis – “Sekelian sahabat tuan hamba juga adalah sebesar-besar seteru hamba. Tiada upaya hamba melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Kerana tuan sendiri telah berkata yang “Sekelian sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikut mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk.” Saidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersama tuan lagi, hamba tidak dapat hampir kepadanya inikan pula setelah berdamping dengan tuan. Beliau begitu percaya atas kebenaran tuan hingga dia menjadi wazirul a’zam. Bahkan tuan sendiri telah mengatakan jika ditimbang sekelian isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah menjadi mertua tuan kerana tuan berkahwin dengan anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga banyak menghafaz Hadis tuan. Saiyidina Umar Al-Khattab pula tidaklah berani hamba pandang akan wajahnya kerana dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan saksama. Jika hamba pandang wajahnya, maka gementarlah segala tulang sendi hamba kerana sangat takut. Ini kerana imannya sangat kuat apalagi tuan telah mengatakan, “JIKALAU adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku” kerana dia adalah orang harapan tuan serta pandai membezakan antara kafir dan Islam hingga digelar ‘Al-Faruq’. Saiyidina Usman Al-Affan lagi hamba tidak boleh hampir, kerana lidahnya sentiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantu tuan sebanyak dua kali. Kerana taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya kerana Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga tuan mengatakan,” Barang siapa menulis Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat merah, nescaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid” Saiyidina Ali Abi Talib pun itu hamba sangat takut kerana hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat bersopan, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka kerana dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah budak pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menunduk kan kepalanya kepada sebarang berhala. Digelar ‘Ali Karamullahu Wajhahu’ – dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga ‘Harimau Allah’ dan tuan sendiri berkata “Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya”. Tambahan pula dia menjadi menantu kepada tuan, lagilah hamba ngeri kepadanya..

Soalan Nabi ke 10 – “Bagaimana tipudaya engkau kepada umatku?” Jawab Iblis – “Umat tuan itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan iaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya seperti kata Jibrail a.s “Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat” Yang kedua umat tuan seperti tanah iaitu orang yang sabar, syukur dan redha dengan kurniaan Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga umat tuan seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka hamba pun sukacita lalu masuk kedalam badannya, hamba putarkan hatinya ke lautan derhaka dan hamba hela ke mana sahaja mengikut kehendak hamba. Jadi dia sentiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat. Lalu hamba godanya minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umat tuan terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia sentiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut dunia harta, cakap besar sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan lacur”

Soalan Nabi ke 11 – “Siapa yang serupa dengan engkau?” Jawab Iblis – “Orang yang meringankan syariat tuan hamba dan membenci orang belajar agama Islam”

Soalan Nabi ke 12 – ” Siapa yang mencahayakan muka engkau?” Jawab Iblis – “Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji”

Soalan Nabi ke 13 – “Apakah rahsia engkau kepada umatku?” Jawab Iblis – Jika seorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca doa pelindung syaitan, maka hamba gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sedari”

Soalan Nabi ke 14 – “Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?” Jawab Iblis – “Jika umat tuan hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa pelindung syaitan, maka larilah hamba dari mereka. Jika tidak hamba akan bersetubuh dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah benih hamba dengan benih isterinya. Jika menjadi anak maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua kerana kealpaan ibu bapanya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa Bismillah, hamba yang dahulu makan daripadanya. Walaupun mereka makan, tiadalah rasa kenyang.”

Soalan Nabi ke 15 – “Dengan jalan apa boleh menolak tipu daya engkau?” Jawab Iblis – “Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah, menangis kesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air sembahyang, maka padamlah marahnya.”

Soalan Nabi ke 16 – “Siapakah orang yang paling engkau lebih suka?” Jawab Iblis – “Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari(bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situ lah hamba mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu”

Soalan Nabi ke 17 – “Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?” Jawab Iblis – “Orang yang tidur meniarap, orang yang matanya celik di waktu subuh tetapi menyambung tidur semula. Lalu hamba ulit dia lena hingga terbit fajar. Demikian jua pada waktu zohor, asar, maghrib dan isyak, hamba beratkan hatinya untuk solat”

Soalan Nabi ke 18 – “Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?” Jawab Iblis – “Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan solat tengah malam”

Soalan Nabi ke 19 – “Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?” Jawab Iblis – “Orang yang duduk di dalam masjid serta beriktikaf di dalamnya”

Soalan Nabi ke 20 – “Apa lagi yang memecahkan mata engkau?” Jawab Iblis – “Orang yang taat kepada kedua ibubapanya, mendengar kata mereka, membantu makan-pakai mereka selama mereka hidup, kerana tuan telah bersabda,’Syurga itu di bawah tapak kaki ibu’ ”

INGIN TAHU SAKITNYA MATI….???

KEMATIAN PASTI DATANG…KITA SEMUA ADALAH PARA “CAMAT” (CALON MATI.
persiapkanlah BEKAL sebelum datang hari kematian anda…..

Bagaiamana rasa sakitnya mati….???

Diriwayatkan bahwa Nabi Isa A.s telah menghidupkan beberapa orang yang telah meninggal dunia dengan izin Allah Taala. Maka kata sementara orang kafir ,” sungguh engkau telah menghidupkan orang yang telah mati apabila mereka masih baru, mungkin mereka belum mati betul. Maka cuba hidupkanlah untuk kami orang yang telah mati pada zaman yang pertama dahulu!”.

Berkata Nabi Isa A.s,” Pilihlah sekehendakmu”

Kata mereka,” hidupkanlah Sam Bin Nuh”

Maka Nabi Isa A.s pun pergi ke kuburnya kemudian mengerjakan solat 2 rakaat dan berdoa kepada Allah Taala. Dan Sam Bin Nuh pun hidup kembali sedang rambut kepala dan janggutnya sudah memutih.

Kata Nabi Isa A.s,”mengapa rambut kamu menjadi putih beruban seperti ini, sedangkan pada masamu dahulu belum terjadi?”

Berkata Sam Bin Nuh ,”saya telah mendengar panggilan mu dan saya kira hari kiamat telah datang, maka sungguh rambut dan janggut saya berubah menjadi putih beruban, dari sebab risikonya hari kiamat.”

Bertanya Nabi Isa A.s,” Semenjak berapa tahun engkau meninggal?”

Kata Sam,” sejak 4 ribu tahun yang lalu, namun belum hilanglah rasa sakit sakaratul maut dan pedihnya”.

(Durratun waa’izdiina)

Diriwayatkan dari Nabi SAW, bahawa beliau bersabda,” Roh orang-orang mukmin itu tidak akan keluar sehingga dia melihat tempatnya di syurga, dan roh orang kafir itu tidak akan keluar sehingga dia melihat tempatnya di neraka”. Mereka semua berkata,” wahai Rasulullah, bagaimana orang mukmin boleh melihat tempatnya di syurga dan orang kafir boleh melihat tempatnya di neraka?”

Maka, Nabi SAW bersabda,” Sesungguhnya Allah Taala telah menciptakan Malaikat Jibrail A.s dengan sebaik-baik bentuk dan mempunyai 600 sayap.Dari antara sayap2 itu terdapat 2 sayap berwarna hijau seperti sayap burung suari. Apabila dia menebarkan sayapnya maka memenuhi apa-apa yang terdapat di antara langit dan bumi. Dan di sayap kanan terdapat gambaran syurga dan apa-apa di dalamnya seperti bidadari, istana, kamar-kamar tingkat, para khadim, para pembantu dan anak-anak manakala di sayap kiri terdapat gambaran neraka Jahannam dan apa-apa yang di dalamnya seperti ular, kala jengking, kamar-kamar tingkat rendah dan Malaikat Zabaniah”.

Maka apabila tiba ajal seorang hamba, maka masuklah sekelompok malaikat pada urat-uratnya dan menyerap rohnya dari kedua telapak kakinya sampai kedua lututnya. kemudia keluar dan masuklah sekelompok malaikat yang kedua lalu menyerap rohnya dari kedua lututnya sampai pusatnya kemudian keluar dan masuklah sekelompok malaikat yang ketiga dan menyerap rohnya dari perutnya sampai ke dadanya kemudian keluar dan masuklah sekelompok malaikat yang ke4 dan menyerap rohnya dari dadanya sampai ke tenggorokannya, sebagaimana firman Allah Azzawajalla.

” Maka kalau (engkau boleh mengapa) tidak (engkau kembalikan) ketika roh sudah sampai ke tenggorokkan , padahal ketika itu kamu sekalian melihat”. Surah Al Waqiah (83-84)

Pada waktu itu apabila dia seorang mukmin, maka Jibrail A.s menebarkan sayapnya yang kanan, sehingga dia melihat tempatnya di syurga dan dia merindukan serta terus memperhatikannya dan tidak mau melihat lainnya walaupun itu ayahnya, ibunya atau anak-anaknya dari sebab rindunya pada tempat itu.

Dan apabila dia (Yang akan meninggal) itu orang yang munafik, maka Malaikat Jibrail A.s akan menebarkan sayap kirinya, sehingga dia melihat tempatnya di neraka Jahannam, Naudzubillah hi minzalik, barang dijauhkan oleh Allah. Dan dia terus memperhatikannya dan tidak bisa melihat yang lainnya walaupun itu ayah, ibu atau anak-anaknya sendiri dari sebab susahnya terhadap tempat itu.

Berbahagialah bagi orang yang kuburnya merupakan pertamanan dari beberapa taman syurga dan celakalah orang yang kuburnya merupakan liang dari beberapa liang api neraka”.

(Kanzul Akbari)