14 PEBRUARI HARI PERZINAHAN INTERNASIONAL


Senang ikut-ikutan sudah menjadi kebiasaan buruk di masyrakat kita. Walaupun mereka tidak mengetahui tentang apa yang diikuti itu. Akibat baik atau jelek dianggap urusan belakang, yang penting bisa sama dengan kebanyakan orang. Itulah juga yang sekarang sedang terjadi di kalangan muda mudi kita. Mereka menjadikan hari Valentine sebagai trend anak muda masa kini. Kesibukan anak-anak kita mempersiapkan hari valentine tak ubahnya seperti orang yang mempersiapkan hari raya. Jauh hari sebelumnya segala persiapan telah dirancang mulai dari kartu ucapan, susunan acara, pakaian, makanan dan minuman, tamu undangan dan sebagainya. Bahkan panitia telah dibentuk beberapa bulan sebelumnya.

Apakah anak-anak itu tahu dengan apa yang mereka kerjakan ? Mengapa mereka begitu ngotot untuk merayakan hari valentine ? bahkan diantara mereka merasa tidak gaul jika tidak ikut dalam acara tersebut. Dan apakah juga para orang tua tahu dengan apa yang ada dibalik hari valentine itu ? mengapa mereka bahkan tidak merasa khawatir ketika anak mereka pergi meninggalkan rumah untuk merayakan apa yang mereka sebut dengan hari kasih sayang itu ?

Sungguh tak banyak orang yang mengetahui  fakta mengerikan yang terjadi dibalik hari valentine itu. Ternyata dibalik hari valentine yang katanya hari kasih sayang itu tersembunyi kemaksiatan yang menjijikan. Hari itu, segala yang dilarang menjadi boleh. Yang haram menjadi halal. Bergandengan tangan, berpelukan, berdansa dan berciuman, itu baru acara pembukaannya. Pemanasannya sekedar bernyanyi-nyanyi dengan lagu-lagu karaoke. Atau, karena hari masih sore pasangan muda mudi itu jalan-jalan dulu dengan sepeda motor kelilling kota. Setelah itu, orang bisa percaya bisa tidak bahwa apa yang mereka lakukan sudah tidak lagi dibatasi oleh norma-norma agama.

Minum minuman keras, melakukan hubungan seksual, baik dengan satu pasangan maupun berganti-ganti pasangan. Semuanya dianggap serba boleh dengan mengatasnamakan  kasih sayang. Pada hari itu mereka boleh memberikan kasih sayang kepada siapa saja yang mereka mau dan dengan cara apapun yang mereka suka.

Dalam ceramahnya Ustadzah Irene menceritakan pengalamannya di salah satu kota di Kalimantan ini. Beberapa hari menjelang hari valentine, stok kondom (alat kontrasepsi) yang dijual di apotek dan toko obat mendadak laku keras. Bahkan katanya di beberapa toko sempat kehabisan. Kamar-kamar hotel dan losmen telah habis dipesan sejak beberapa minggu sebelumnya. Kita riskan sekaligus ngeri membayangkan cerita itu. Apa yang akan terjadi pada malam itu ? sungguh-sungguh sangat memprihatinkan dan sulit diterima akal, tetapi ini nyata ! 

Tak dapat dipungkiri bahwa hari valentine identik dengan kebebasan bergaul, bercinta dan melakukan hubungan seksual. Meski ada sebagian orang yang mencoba meluruskannya dengan anggapan bahwa hari valentine itu sebenarnya adalah baik, hanya implementasinya yang salah. Orang ini justru tidak paham tentang latar belakang hari valentine itu.

Sejak cikal bakal lahirnya hari valentine di zaman Romawi kuno dinamakan legenda Gamelion yakni percintaan Zeus dan Hera di kota Athena. Pasangan suami istri ini sesungguhnya adalah kakak beradik atau yang sering diistilahkan dengan inses. Sebuah hubungan percintaan yang terlarang dalam agama. Kemudian pada zaman Romawi berkembang menjadi peringatan Lupercalia setiap tanggal 15 Februari. Lupercalia diambil dari nama seorang pendeta yaitu Lupercus. Tradisi ini terus berkembang hingga ke Inggris dan Perancis dengan kemasan baru yang mereka sebut Love Lottery atau lotere pasangan. Prakteknya adalah para muda mudi mencari pasangan dengan cara dilotere atau diundi. Mereka melakukan hubungan kasih sayang layaknya suami istri terhadap pasangan yang mereka dapatkan secara acak. Kemudian diacak lagi untuk mendapatkan pasangan yang lain, dan seterusnya.

Perkembangan selanjutnya dari tradisi yang menjijikan ini kemudian berubah menjadi valentine’s day atau hari valentine yang diambil dari nama seorang pendeta yakni St. Valentino.

Dan apa yang terjadi hari ini tidaklah berbeda dengan tradisi aslinya. Hari valentine bukanlah hari kasih sayang dimana orang-orang mencurahkan kepeduliannya kepada sesama. Misalnya dengan membagi sembako, khitanan massal, pengobatan gratis, silaturrahmi, dll. Tetapi, hari valentine adalah hari maksiat dimana laki-laki dan perempuan yang bukan mahromnya bebas bergaul dan berhubungan seksual. Disana terjadi perzinahan, mabuk minuman keras, pesta narkoba, dsb. Mereka bukan lagi sayang kepada harga diri, martabat keluarga dan masa depan. Mereka justru menjerumuskan diri kedalam lembah kenistaan dan kerusakan moral.

Itulah kemaksiatan di hari valentine yang berkedok hari kasih sayang. Bagaikan serigala berbulu domba. Keganasan dekadensi moral dikemas sedemikian apiknya, sehingga kebanyakan remaja kita terbuai dengan kelembutannya padahal mereka telah berada di mulut serigala.

Sangatlah tepat jika Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan menyatakan bahwa valentine’s day hukumnya haram. Valentine’s day tidak memberikan manfaat sedikitpun kepada kita, justru akan menghancurkan moral generasi muda kita.

Valentine’s day sama bahayanya dengan aliran sesat, karena selain menyesatkan moral, ia juga menyesatkan keimanan umat Islam. Valentine’s day bukan dari ajaran Islam dan bertentangan dengan ajaran Islam. Valentine’s day adalah misi terselubung kaum kuffar Barat yang menginginkan kerusakan generasi muda Islam. Valentine’s day hanyalah kedok untuk menjauhkan umat Islam dari ajaran agamanya.

Namun saudara, mengandalkan fatwa majelis ulama saja belumlah cukup. Apalah artinya fatwa jika dibandingkan dengan gencarnya media massa mengeksploitasi budaya maksiat ini demi kepentingan bisnis mereka. Maka harus ada komitmen bersama dari semua elemen masyarakat dan orang tua untuk bersama-sama menghentikan musuh peradaban ini. Semua pihak harus kompak untuk menghentikan aktifitas penghuni neraka ini. Masyarakat tidak boleh acuh tak acuh terhadap acara yang bertentangan dengan budaya luhur bangsa Indonesia. Terutama pihak sekolah dan kampus, dan para orang tua di rumah. Tak terkecuali pemerintah yang notabene menginginkan generasi mudanya menjadi harapan bangsa. Tentu ini menjadi tanggung jawab kita semua.

Ingat peringatan Allah dalam al Qur’an :

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S At Tahrim :6)

Sumber : Syamsi Sarman, S.

5 tanggapan untuk “14 PEBRUARI HARI PERZINAHAN INTERNASIONAL

  1. Ass wr wb. Yg pasti negara indonesia yg notabene warganya merupakan. Muslim terbanyak di dunia. Merupakan target penghancuran utama oleh kaum kafir, dgn segala cara. Ingat…, kaum kafir mempunyai 1001 cara, utk menjauhkan kita dari ajaran2 nabi MUHAMMAD SAW. Baik melalui media. Cetak maupun media elektronik. Bahkan tdk tertutup kemungkinan, mrk bergerak mealui jalur budaya maupun jalur pendidikan, mari saudaraku seiman, mulailah kita bersama mencegahnya, dimulai dari lingkungan terkecil. Yaitu keluarga. Insya Allah kekufuran tsb dapat kita lawan. Aamiin Ya Rabbal Alamin. Wass wr wb

  2. ia bener bgt..valentine’s day bener2 ga penting…
    itu cuma harinya orang2 kafir yg cuma punya kesempatan berkasih sayang 1hari melulu…………..

  3. sebaiknya para ulama dan guru agama Islam di sekolah melakukan sosialisasi kepada generasi muda apa itu valentine’s day, soalnya kalo kita mau mengakui bagi Islam setiap saat adalah waktu kasih sayang karena setiap memulai melakukan sesuatu apapun itu pasti kita mengucapkan Bismillahirrahmannirrahim.”
    lantaksianlah.blog.friendster.com

    admin:
    benar tuh…
    sosialisasinya dengan dakwah tanpa lelah..dimanapun kita berada.

  4. Emang sih.. aku juga banyak nggak setuju dengan ‘implementasi’ Valentine Day akhir-akhir ini.. btw menyampaikan dan memelihara kasih kan nggak harus di hari Valentine.. ya nggak ?

    admin:
    ini tanda berhasilnya misi musuh2 Islam.
    waspadalah kita semua.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s